Nyata! Pengabdian Mahasiswa Fakultas Teknobiologi Ubaya di Masa Pandemi samueldim September 30, 2021

Nyata! Pengabdian Mahasiswa Fakultas Teknobiologi Ubaya di Masa Pandemi

Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari 1,5 tahun menyebabkan penurunan ekonomi masyarakat Indonesia. Hal tersebut juga terjadi di Desa Kedungudi, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Penurunan jumlah pengunjung bagi desa wisata tentunya secara langsung menurunkan pendapatan masyarakat di desa. Perlu adanya penyegaran produk unggulan dan alternatif pendapatan lain agar warga dapat bertahan hidup di masa pandemi ini.
Adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (BEM FTb Ubaya) dengan program Biotech Power bekerjasama dengan Tim Program Pengembangan Wilayah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Surabaya (PPW LPPM Ubaya) yang terdiri dari Yayon Pamula Mukti, S.TP., M.Eng, Dr. Hazrul Iswadi, Dian Prianka S.T., M.A. dan Utomo, S.S yang melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memanfaatkan potensi alam dan limbah yang dihasilkan oleh Desa Kedungudi. Kegiatan yang dilakukan pada hari Sabtu, 21 Agustus 2021ini dilakukan secara hybrid, yaitu kombinasi antara materi yang disampaikan daring via zoom dan praktik secara luring, sehingga tidak menimbulkan kerumunan dan menjaga protokol kesehatan dengan baik.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dibagi menjadi beberapa sesi dengan sasaran masyarakat yang berbeda, yaitu anak ndash; anak, kelompok pengrajin samiler Desa Kedungudi dan kelompok bank sampah Segunung Harto Desa Kedungudi dalam bidang kesehatan, lingkungan, pangan dan tanaman yang merupakan spesialisasi Fakultas Teknobiologi Ubaya. Sesi pertama diawali dengan pelatihan pembuatan hand sanitizer kepada anak-anak SD Kedungudi. Seperti yang kita ketahui saat ini sebagian besar hand sanitizer berbahan dasar alkohol yang jika dipakai secara terus menerus akan menyebabkan kulit kering, terutama untuk anak ndash; anak. Dalam pelatihan ini, anak ndash; anak diajarkan mengenai pembuatan hand sanitizer dari lidah buaya dan jeruk nipis yang merupakan bahan alam lokal Desa Kedungudi dan relatif aman di kulit. Pelatihan dilanjutkan pada bidang tanaman, dimana anak ndash; anak SD Kedungudi diajarkan bagaimana cara menanam sayuran secara hidroponik sederhana dengan media rockwool. Pada pelatihan ini, anak ndash; anak diharapkan dapat memanfaatkan media yang ada disekitarnya untuk dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat baik dirinya sendiri maupun masyarakat disekitarnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan standarisasi dan keamanan pangan produk unggulan desa. Kedungudi yang merupakan desa wisata tentunya sangat bergantung pada produk olahan pangan unggulan sebagai buah tangan saat berkunjung ke desa tersebut. Walaupun demikian, sebagai sentra krupuk samiler, produk yang dihasilkan oleh Desa Kedungudi belum memiliki ijin edar, sehingga pemasarannya sangat terbatas. Sehubungan dengan hal tersebut, pelatihan mengenai keamanan pangan dan standarisasi proses produksi perlu dilakukan. Dalam pelatihan tersebut, kelompok pengrajin krupuk samiler Desa Kedungudi diajarkan mengenai bagaimana pembuatan produk makanan yang baik (GMP), bagaimana menjaga produk dari kontaminasi mikroorganisme sehingga meningkatkan masa simpan produk, dan tata cara pengajuan ijin edar Produk Industri Rumah Tangga (PIRT). Kegiatan ini tentunya merupakan kegiatan awal yang akan terus berkesinambungan demi terbentuknya produk pangan unggulan berkualitas Desa Kedungudi.
Selain pengembangan produk unggulan kerupuk samiler. Diversifikasi produk merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan. Kelompok bidang pangan Biotech Power melakukan pelatihan pengembangan produk berbahan dasar singkong dan kopi yang merupakan hasil perkebunan utama Desa Kedungudi. Singkong yang biasanya diolah menjadi produk makanan, kali ini diolah menjadi produk minuman kopi kekinian yang mudah dan praktis untuk dibawa dan dikonsumsi. Dalam pelatihan ini juga diajarkan bagaimana pengolahan, resep, kemasan dan cara penyimpanan produk olahan tersebut. Kegiatan pengabdian hari itu diakhiri dengan pelatihan pembuatan sabun batang dari limbah minyak goreng (jelantah) kepada kelompok Bank Sampah Segunung Harto Desa Kedungudi.
Kegiatan Biotech Power FTb Ubaya yang bekerjasama dengan Tim PPW Ubaya berlangsung meriah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Para peserta diingatkan dan diberikan masker bagi yang tidak membawa. Panitia menyediakan hand sanitizer dan tempat mencuci tangan bagi para pengunjung. Juga tidak lupa pengunjung dan peserta kegiatan diingatkan untuk menjaga jarak supaya tidak terjadi klaster baru. Kepala Desa Kedungudi, Dul Mukti menyampaikan terima kasih atas diselenggarakan kegiatan pengabdian yang dilakukan dosen dan mahasiswa Teknobiologi Ubaya. “Kegiatan pengabdian yang dilakukan secara berkelanjutan oleh Ubaya sangat bermanfaat, mendukung pembangunan di desa kami. Kami akan tindaklanjuti hasil pelatihan yang diberikan oleh Ubaya”, ujar Dul Mukti, Kepala Desa Kedungudi. (LPPM Ubaya for Kempalan.com)
Sumber: kempalan.com