Berdialog dari Rumah dalam Pada Suatu Hari samueldim September 27, 2021

Berdialog dari Rumah dalam Pada Suatu Hari

Pemain di Rumah Masing-Masing, Disatukan Lewat Zoom
SURABAYA-Sepasang suami istri paro baya terlihat bercakap-cakap dengan tamunya. ‘Bagaimana kabar anak-anak, Nyonya?’ kata pria paro baya itu. ‘Saya dan tuan tidak diberkahi putra,’ jawab sang tamu. ‘Maaf, maksud saya, apa tujuan Nyonya kemari?’ ucap pria paro baya itu saat menimpali jawaban sang tamu.
Dialog tersebut merupakan cuplikan adegan teater bertajuk ‘Pada Suatu Hari’. Pemainnya adalah anggota Teater US Universitas Surabaya (Ubaya). Seni pertunjukan itu ditayangkan secara virtual di kanal YouTube Teater US Rabu (1/9). Naskahnya berkisah tentang drama dalam kelaurga yang mengangkat pesan untuk selalu mempertimbangkan keputusan dengan matang.
Pentas virtual itu berlangsung selama satu setengah jam untuk 20 babak. Seluruh adegan dan dialog dilakukan secara langsung dan di rumah masing-masing melalui kanal Zoom. Mereka tampil di layar secara daring. Lantas, rekamannya diunggah di kanal YouTube.
Satu per satu pemain muncul dan berdialog. Mereka adalah kakek, nenek, Nita dan suami, Novia dan suami, Meli, Feri, serta Nyonya Wenas. Mereka membawakan konflik suami istri dalam keluarga. Yakni, kakek yang dituntut cerai leh nenek. Serta ana kmereka, Nita, yang ternyata juga meminta cerai dari suaminya. Konflik keduanya bermula karena kecemburuan.
Meskipun dialog dan adegan dilakukan di rumah, para pemain tampak totalitas. Mereka berdandan dan mengenakan kostum sesuai peran masing-masing. Waktu perpindahan dialog dan babak juga tampak padu.
Sang sutradara Azarine Nahdah Amelia memberikan penjelasan tentang teater tersebut. Menurut dia, nashkahnya merupakan karya Arifin C. Noer. Ceritanya mengangkat kehidupan sehari-hari, khususnya dalam keluarga. DAlam lingkaran itu, para anggota keluarga kerap kali salah dalam mengambil keputusan. Serta sering kali membesar-besarkan masalah yang sepele. Misalnya, kecemburuan. ‘Padahal, harus memikirkan dampak kedepannya juga,’ ucap mahasiswa Psikologi Ubaya itu.
Pertunjukan tersebut diselenggarakan untuk merayakan puncak Dies Natalis XXVII Teater US. Seluruh adegan dilakukan secara virtual karena ada kebijakan PPKM. Namun, mereka berharap pertunjukan teater tetap berjalan dan bermakna. ‘Khususnya dalam memberikan pesan sosial kepada masyarakat,’ tandas Ketua Teater US Ayudya Agustina. (nas/c7/tia).
Sumber: JawaPos, 8 September 2021