Menemukan Ikigai sebagai Modal Memasuki Persaingan di Industri 5.0 samueldim May 20, 2021

Menemukan Ikigai sebagai Modal Memasuki Persaingan di Industri 5.0

Unit Kegiatan Kerohanian Katolik (UKKK) Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar webinar bertajuk ‘CreaME: Creative and Smart Me Facing Competition on 5.0 Industry’. Penyelenggaraan webinar ini bekerja sama dengan Keluarga Mahasiswa Katolik Universitas Ciputra, Komunitas Misa Kampus Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Unit Aktivitas Kerohanian Katolik St. Gabriel Universitas Brawijaya. Konseling dan Pengembangan Diri Mahasiswa (KPDM) Ubaya juga turut membantu pelaksanaan webinar yang diadakan pada Minggu, 2 Mei 2021 pukul 10.00-13.00 WIB melalui Zoom. Adhicipta Raharja Wirawan, S.E., M.A., Ak.sebagai Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya serta Abibayu Gustri Kamadjaja sebagai content creator menjadi narasumber pada webinar ini.

“Pandemi tidak boleh menyurutkan semangat kalian untuk menghadapi perubahan yang terjadi di dunia,” pesan Lisyan Tamara Setioputro, S.Sos., M.M. selaku Manajer KPDM Ubaya saat membuka webinar. Adhicipta membawakan materi berjudul ‘Finding Your Ikigai to Face 5.0 Industry’ di sesi pertama webinar. “Apa gunanya kreatif dan cerdas kalau tidak bahagia,” ujar Adhicipta ketika berbicara mengenai pentingnya menemukan ikigai atau nilai dalam kehidupan. Sebelum memperkenalkan ikigai lebih dalam, Adhicipta menjelaskan tentang perubahan hingga tantangan saat akan memasuki industri 5.0. Ikigailah yang menjadi solusi untuk dapat melawati tantangan yang ada. “Temukan apa yang membuat anda memiliki value dalam kehidupan serta kuatkan seven skills for future work agar siap masuk dan bersaing di industri 5.0,” tegas Adhicipta menutup sesinya.

Sesi kedua webinar dilanjutkan oleh Abibayu yang membagikan pengalamannya sebagai content creator yang sudah akrab dengan penggunaan teknologi saat bekerja. “Smart menurut aku adalah bagaimana kita bisa melihat peluang, beradaptasi, dan mau belajar dengan keadaan yang dinamis,” ungkap Abibayu. Dari berbagai jatuh bangun yang dialami Abibayu, ia berpesan kepada para peserta untuk cepat memulai. “It’s a process sampai kita tahu mana yang cocok untuk kita, kalau cepat mulai lalu gagal maka masih ada banyak waktu untuk menjadi lebih baik,” ujarnya.(han)