SURABAYA ndash; Program Tangkis yang digagas Jawa Pos For Her terus berjalan. Road show kedua putaran 2017 ini dilakukan besok (24/8). SD Muhammadiyah 4 Surabaya menjadi tuan rumah. Ada tiga hal yang ditekankan dalam Tangkis, yakni pencegahan kejahatan seksual, anti-bullying, dan menggalakkan internet sehat.
Untuk road show kali ini, tema yang ditekankan adalah pencegahan kejahatan seksual terhadap anak. Masalah itu memang tidak bisa diremehkan. Nyaris setiap hari ada saja berita tentang kasus tersebut. Sebagian besar pelakunya justru orang-orang terdekat korban. Bahaya itu tidak memandang status korban. ‘Mau kaya atau miskin, sekolah di swasta atau negeri, predator seksual ada di mana-mana,’ kata Dra Soerjantini Rahaju MA, psikolog yang juga dosen Universitas Surabaya (Ubaya).
Perempuan yang akrab disapa Ninuk tersebut akan hadir sebagai pemberi materi. Ninuk bakal mengajak orang tua yang hadir melakukan konsultasi kolektif. Artinya, akan ada banyak sesi tanya jawab dan sharing. ‘Saya rasa orang tua sudah cukup well-educated. Mereka sudah menerima cukup banyak informasi tentang hal itu dari berbagai media. Tinggal dilihat apakah mereka sudah menerapkannya dengan benar,’ ujar Ninuk.
Ninuk tidak hendak memberikan penjelasan secara teoretis. Dia ingin mengajak para orang tua checklist tentang hal apa saja yang sudah dilakukan sebagai langkah pencegahan. Ninuk memberikan satu contoh, yaitu tentang antar jemput anak. Dia bertanya, berapa dari orang tua yang menggunakan jasa itu mengenal dengan baik siapa sopir antar jemput tersebut?
‘Kalau misalnya kita sudah kenal dengan yang antar jemput biasanya, tapi dia tiba-tiba sakit dan digantikan orang lain, kita harus mencari tahu apa betul orang itu aman bagi anak kita?’ tutur Ninuk. Hal-hal kecil tetapi berdampak besar seperti itulah yang bakal lebih ditekankan Ninuk. ‘Pelecehan seksual pasti akan menimbulkan trauma. Tidak ada penghapus jenis apa pun yang bisa menghilangkan trauma itu. Mau tak mau kita mencegahnya,’ tegas Ninuk.
Selain orang tua, para siswa bakal menerima materi serupa. Namun, materi tersebut akan disampaikan sesuai usia mereka menyenangkan. Materi disampaikan
Ko munitas Kumpul Dongeng. Dikoordinatori Inge Ariani Safitri, komunitas itu siap mengajak anak-anak mendengarkan dongeng semi-role-play.
Bukan hanya lewat road show, Tangkis juga mengajak komunitas perempuan di seluruh Indonesia ikut berpartisipasi dalam pencegahan kejahatan seksual, anti-bullying, dan menggalakkan internet sehat kepada anak. Caranya, mengikuti Tangkis Community Com petition.
Setiap komunitas yang terdiri atas minimal lima perempuan berusia lebih dari 18 tahun beradu kreatif dalam melakukan kampanye satu di antara tiga hal tersebut. Setelah itu, kirim laporan kegiatan ke www.forher.jawapos.com Komunitas paling kreatif mendapatkan hadiah ke Australia yang diumumkan dalam grand final pada Desember mendatang. Jadi, tunggu apa lagi? Lakukan ini bagi anak Indonesia karena yes, we care! (adn/c14/ayi)
Jawa Pos, 23 Agustus 2017