Mahasiswa Ubaya Ciptakan Alat Bantu Berdiri dan Duduk untuk Manula fadjar September 23, 2016

Mahasiswa Ubaya Ciptakan Alat Bantu Berdiri dan Duduk untuk Manula

SURYA.co.id | SURABAYA ndash; Tiga mahasiswa Program Studi Teknik Manufaktur, Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) membuat sebuah alat bantu untuk manusia lanjut usia (manula).

Mereka ialah Christian Darwinto Ekoputro (21), Valencia Lilian Utomo (20), dan Indra Kusuma Wardhana (20

Orang-orang berumur 65 dan seterusnya seringkali kesulitan saat akan duduk maupun berdiri.

Hal itu disebabkan penurunan kemampuan fisik. Tak jarang manula itu membutuhkan bantuan seseorang atau tongkat, kruk, dan lainnya untuk menahan beban tubuhnya.

Untuk itu mereka membuat alat yang dinamakan Ez2stand (easy sit to stand) yang merupakan hasil modifikasi dari dongkrak mobil dengan tambahan alas duduk.

Penggunaannya cukup mudah, dongkrak yang sudah diatur sudut geraknya dihubungkan dengan sistem sensor limit switch yang biasa terdapat pada lift.

Penggunaannya diaplikasikan pada tombol sehingga bisa membantu manula berdiri dan juga membantu duduk.

“Kami ingin meminimalkan resiko salah urat atau cidera lainnya pada manula ketika berusaha duduk dan berdiri,” kata Indra saat ditemui d isela-sela Product Design Competition bertema alat bantu disabilitas, lansia dan terapi yang digelar Jurusan Teknik Manufaktur Ubaya di Grand City, Surabaya, Kamis (22/9/2016).

Alat ini, imbuh Valencia, dapat menahan beban maksimal 80 kilogram. Daya dorong berjalan sekitar 7 detik untuk mencapai sudut maksimal 30 derajat. Bahkan, Ez2stand tersebut dibuat selama satu bulan dan sudah diuji keamanannya.

“Kalau kemiringannya lebih dari itu, manula bisa merosot dari tempat duduk, dan juga bisa terlalu kaget jika waktu gerak alat terlalu cepat,” jelasnya.

Koordinator Product Design Competition, Yovita Sugionoputri mengatakan, Ez2stand merupakan salah satu produk prototipe yang lolos ke babak final.

Selain itu masih ada temaung (alat bantu tranbsportasi bagi tuna daksa), kaki tiruan untuk atlit lari, tongkat tuna netra serbaguna, magic stick for tunanetra, water hidrolik, easy clip and release shoes, ark nedich, mechanical hands, alat bantu mandi, serta L-stick.

“Sesuai dengan keilmuan Teknik Manufaktur, yaitu perancangan produk, perancangan proses dan sistem produksi, maka lomba ini tidak hanya melihat segi estetika saja, melainkan mengutamakan segi fungsi (fungsional), keterbuatan, ergonomi, safety, maintenance, dan manajemen dari produknya,” ungkapnya.

Acara ini menjadi wadah bagi siswa dan mahasiswa untuk menuangkan kreativitas dan peduli terhadap orang lain, terutama para penyandang disabilitas dan juga lansia.

Sumber: tribunnews.com

Mahasiswa Ubaya Ciptakan Alat Bantu Berdiri Manula

Surabaya (Antara Jatim) ndash; Tiga mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) jurusan Teknik Manufaktur, Fakultas Teknik yakni Christian Darwinto Ekoputro, Valencia Lilian Utomo, dan Indra Kusuma Wardhana menciptakan alat untuk membanu berdiri manula.

Indra mengatakan alasan menciptakan alat tersebut dikarenakan manusia usia lanjut (manula) atau orang yang berumur antara 65 dan seterusnya, seringkali kesulitan saat akan duduk maupun berdiri.

‘Hal itu disebabkan penurunan kemampuan fisik. Tak jarang manula itu membutuhkan bantuan seseorang atau tongkat, kruk, dan lainnya untuk menahan beban tubuhnya,’ katanya di sela-sela Product Design Competition bertema alat bantu disabilitas, lansia dan terapi yang digelar Jurusan Teknik Manufaktur Ubaya di Grand City, Kamis.

Indra menjelaskan, alat yang dinamakan Ez2stand (easy sit to stand) merupakan hasil modifikasi dari dongkrak mobil dengan tambahan alas duduk. Penggunaannya cukup mudah. Hanya diletakan di kursi biasa tempat manula duduk. Ez2stand dikendalikan dengan dua buah tombol. Tombol pertama untuk membantu manula berdiri, yang kedua membantu duduk.

“Kami ingin meminimalkan resiko salah urat atau cidera lainnya pada manula ketika berusaha duduk dan berdiri,” kata Indra

Sementara itu, Valencia anggota lainnya mengatakan alat yang dibuat selama satu bulan ini dapat menahan beban maksimal 80 kilogram. Daya dorong berjalan sekitar 7 detik untuk mencapai sudut maksimal 30 derajat. “Kalau kemiringannya lebih dari itu, manula bisa merosot dari tempat duduk,” jelasnya.

Koordinator Product Design Competition, Yovita Sugionoputri mengatakan, Ez2stand merupakan salah satu produk prototipe yang lolos ke babak final. Selain itu masih ada temaung (alat bantu tranbsportasi bagi tuna daksa), kaki tiruan untuk atlit lari, tongkat tuna netra serbaguna, magic stick for tunanetra, water hidrolik, easy clip and release shoes, ark nedich, mechanical hands, alat bantu mandi, serta L-stick.

“Sesuai dengan keilmuan Teknik Manufaktur, yaitu perancangan produk, perancangan proses dan sistem produksi, maka lomba ini tidak hanya melihat segi estetika saja, melainkan mengutamakan segi fungsi (fungsional), keterbuatan, ergonomi, safety, maintenance, dan manajemen dari produknya,” ungkapnya.

Acara ini menjadi wadah bagi siswa dan mahasiswa untuk menuangkan kreativitas dan peduli terhadap orang lain, terutama para penyandang disabilitas dan juga lansia. “Selain bertujuan untuk mengenalkan Jurusan Teknik Manufaktur, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih kreatif membuat suatu produk yang bisa dimanfaatkan untuk orang lain,” tandasnya.

Editor: Tunggul Susilo

Sumber : Antara Jatim