Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar webinar sosialisasi Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bertajuk “Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Program RPL Desa di Jawa Timur” pada Kamis (30/1) secara online melalui Zoom Meeting.
Dihadiri oleh ratusan peserta yang berasal dari perangkat desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) se-Provinsi Jawa Timur, sosialisasi tentang Program RPL diberikan secara langsung oleh Tim RPL Bumdes dari Ubaya, Dr. Idfi Setyaningrum. Sosialisasi ini bertujuan mengajak seluruh aparatur pemerintahan khususnya desa di Jawa Timur untuk meningkatkan kompetensinya melalui Program RPL di Ubaya.
Dr. Ir, Benny Lianto, MMBAT., selaku Rektor Universitas Surabaya menjelaskan salah satu tema pengembangan di Ubaya, yaitu Ubaya membangun Indonesia dari desa yang dicanangkan sejak tahun 2023.
“Konsekuensi dengan tema pengembangan ini adalah program pengembangan benar-benar ditingkatkan. Selain mendampingi beberapa desa di Jawa Timur dan seluruh Indonesia, di tahun 2024 kami mengembangkan program dengan fokus pada pengembangan SDM desa melalui program RPL. Diupayakan melalui program ini, kita menyadari bahwa salah satu aspek yang penting adalah membangun sumber daya manusia,” terang Benny.
Benny juga menjelaskan, Yayasan Universitas Surabaya siap mendukung program ini beruka beasiswa pada biaya belajarnya sehingga terbilang sangat murah.
“Beberapa ada yang mengatakan bahwa seakan-akan program ini gratis. Program ini sudah dimulai sejak semester gasal 2024/2025. Sudah banyak yang bergabung, baik dari jenjang D3 hingga S2. Rangkaian tahap 1 masih terus berlanjut di semester genap dengan tarif yang sama. Bagi rekan-rekan yang ingin ikut, kami dorong untuk segera mengurus dan mendaftar di tahap 1. Semoga webinar hari ini bisa menjawab dan mendiskusikan beragam pertanyaan yang sering muncul,” pungkasnya.
Dalam sambutannya, Ir. Budi Sarwoto, M.M., selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur menyatakan dukungannya pada program ini. Sebab, sebagian aparatur desa dinilai masih memiliki tantangan berupa keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Ubaya sebagai salah satu universitas terbaik di Jawa Timur sudah menunjukkan komitmennya, terutama bagi pemerintahan di desa. Banyak kepala desa, aparatur, anggota yang masih baru dilantik. Namun, secara sumber daya manusia, infrastruktur, aksesibilitas, dan akuntabilitas yang masih perlu diintervensi. Desa punya peran penting bagi pembangunan dan kemajuan bangsa, tetapi sebagian aparatur desa masih memiliki keterbatasan,” terang Budi.
Budi menambahkan, potensi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dari aparatur pemerintahan di desa Provinsi Jawa Timur terbilang banyak.
“Jumlah BUMDes yang ada di Jawa Timur 6.638. Sedangkan BUMDesma sebanyak 502. Apabila masing-masing BUMDes kita punya 5 orang pengurus, maka totalnya lebih dari 35.700 orang. Para penggiat desa dan aparatur pengurus lembaga ekonomi desa tentunya menduduki posisi yang sangat vital dan strategis untuk memengaruhi kebijakan jalannya roda pemerintahan dan ekonomi di desa tersebut,” jelasnya.
Ia berharap, program RPL dapat menjadi sarana mendapatkan pengakuan formal atas kompetensi yang dimiliki sehingga meningkatkan rasa percaya diri dan kinerja optimal dalam menjalankan tugas.
Antusiasme peserta nampak pada adanya beberapa pertanyaan tentang program RPL dan cara pendaftarannya. Webinar juga dihadiri oleh Moh. Wahyudi, selaku Kepala Bidang Pemerintah Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, Wakil Rektor Universitas Surabaya, serta Daniel Soesanto, selaku Direktur Administrasi dan Kemahasiswaan Ubaya. (sha)