SURABAYA – Popok bayi sekali pakai umumnya menggunakan bahan penyerap super absorbent polymer (SAP) yang berbentuk hydrogel. Namun, bahan itu sulit terurai dan berkontribusi pada peningkatan limbah yang sulit diolah. Sebagai alternatif solusi, tim alumni mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) menciptakan popok dari pelepah pisang.
Ide tersebut digagas oleh Evelyn Darsono, Nathasia Jasmine Benhady, dan Jeselyn Angelia Soeryawinata. Mereka baru wisuda bulan ini dari Prodi Biologi, Fakultas Teknobiologi Ubaya. Evelyn mengatakan, pelepah pisang lebih mudah terurai dibandingkan popok yang dijual di pasaran saat ini. “Kami mengembangkan penelitian ini memakan waktu tiga bulan hingga menjadi prototipe,” jelasnya.
Ide pembuatan popok yang dinamai Nawasena tersebut berawal dari keresahan terhadap limbah popok yang sangat banyak dan tidak bisa diolah dengan baik. Pada bayi baru lahir, misalnya, harus mengganti popok minimal empat kali sehari. “Sementara, pelepah pisang juga sering ditebang dan dibuang menjadi sampah begitu saja. Kami melihat limbah pelepah pisang itu berpotensi untuk dimanfaatkan,” ujarnya.
Evelyn menjelaskan, pelepah pisang bersih itu dicuci dan dipotong-potong lantas dikeringkan. Kemudian diolah melalui proses delignifikasi atau menghilangkan lignin dari bahan ber-lignoselulosa sehingga menjadi serat-serat yang mampu menyerap urin. Proses itu membuatnya menjadi bubur kertas. Kemudian, dicetak menjadi lembaran dan dikeringkan. “Lembaran pelepah pisang tersebut siap dimasukan ke dalam popok dan dioleskan ekstrak daun sirih di atasnya,” ujarnya. (ayu/jun)
Sumber : Jawa Pos