SURABAYA – Dosen Universitas Surabaya (Ubaya) dan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) berkolaborasi menciptakan inovasi kopi celup daun jati dengan kombinasi herbal. Tidak hanya mengandalkan cita rasa, kopi tersebut juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Namanya, Kopi Sedjati.
Inovasi itu digagas oleh Prof Tjie Kok, Noviaty Kresna Darmasetiawan, Hany Mustikasari, Endang Widoeri Widyastuti serta mahasiswa Ubaya dan UKWMS. Ketua Tim Inovasi Kopi Sedjati Tjie Kok mengatakan, inovasi tersebut merupakan bagian dari program Pemberdayaan Desa Binaan 2024 yang didanai oleh Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Ide awal inovasi itu muncul karena banyaknya pohon jadi di Desa Kebontunggul, Mojokerto. “Kami evaluasi, daun jati punya manfaat sangat baik bagi kesehatan tubuh,” katanya saat ditemui di Laboratorium Teknobiologi Ubaya kemarin (10/9).
Dia menjelaskan, produk olahan daun jati itu dikreasikan menjadi kopi celup daun jati dan kopi celup daun jati yang dikombinasikan dengan tanaman herbal. Daun jati memiliki kandungan senyawa antioksidan dan antiinflamasi yang tinggi. Jadi, daun jati punya potensi menghambat terjadinya radikal bebas di tubuh dan mencegah timbulnya penyakit-penyakit kronis. “Dan, punya efek memulihkan sel,” ujar dosen Teknobiologi Ubaya itu.
Tim tersebut juga memikirkan cita rasa dan kemudahan serta kenyamanan konsumen saat meminum kopi tersebut akhirnya dibuatkan dalam bentuk celup. Kopi celup tersebut juga mengombinasikan tanaman herbal lain yang sudah melalui riset dan memiliki kandungan antioksidan serta antiinflamasi. Contohnya, daun kelor dan meniran, serta ditambah bubuk kayu manis sebagai aroma. “Kopinya kami pakai jenis robusta,” jelasnya.
Daun jati yang digunakan adalah daun muda, berwarna hijau dan masih segar. Daun jati pilihan itu dikeringkan dengan diangin-anginkan. Lalu, dikeringkan lebih lanjut dengan food dehydrator. Setelah itu, potongan-potongan daun itu dimasukkan ke alat herb grinder sehingga menjadi bubuk. “Kemudian, kami formulasikan sesuai dengan tingkat kesukaan responden,” imbuhnya.
Kopi celup daun jati dan herbal itu kini sudah diproduksi dan dipasarkan ke daerah wisata di Mojokerto dan Ubaya Baking Center. “Kami terus akan mengembangkan produk kami,” kata dia. (ayu/jun).
Sumber : Jawa Pos