SURABAYA (Lenteratoday)- Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Surabaya (Pusham Ubaya) bekerja sama dengan DPRD Provinsi Jawa Timur menggelar Safari HAM (Hak Asasi Manusia) forum sarasehan bertajuk “Optimalisasi Penegakan HAM Memperkuat Budaya Nasional Mencegah Radikalisme”.
Ketua Pusham Ubaya, Dr. Sonya Claudia Siwu, S.H., M.H., LL.M., mengatakan acara ini merupakan upaya penguatan budaya nasional yang penting untuk mempertahankan nilai Pancasila.
“Masih banyak isu radikalisme di Indonesia. Faktor yang melemahkan yakni isu kebudayaan nasional dari sisi HAM. Maka dari itu kami rasa perlu menyelenggarakan acara ini,” ucapnya, Kamis (6/5/2024).
Sementara itu, Rektor Ubaya, Dr. Benny Lianto, menyebut acara ini merupakan salah satu dari kegiatan yang dilakukan oleh Ubaya untuk menjaga HAM.
“Ubaya selalu melibatkan diri dalam isu-isu nasional. Isu yang diangkat merupakan isu yang sangat akrab di hidup kita. Radikalisme merupakan ancaman yang cukup mengancam. Untuk itu, aspek budaya dapat dijadikan pendekatan untuk menangkal radikalisme tanpa melupakan HAM,” jelasnya.
Salah satu narasumber, Pramono Ubaid Tanthowi, menjelaskan salah satu prinsip dalam HAM adalah setiap orang memiliki HAM. Namun dalam tiap HAM juga memiliki kewajiban untuk menghormati HAM orang lain secara timbal balik.
Hal ini merupakan warisan yang telah diturunkan dari nenek moyang yang sejak dulu telah hidup berdampingan antar komunitas.
“Banyak tradisi-tradisi luhur di masyarakat yang perlu diangkat kembali untuk memperkuat harmoni dan integrasi sosial. Contohnya budaya gotong royong yang selama ini menjadi budaya kita,” ujarnya.
Untuk itu, perlu adanya kesediaan dari kita sebagai masyarakat Indonesia untuk tidak memaksakan budaya atau kepercayaan kita pribadi kepada orang lain.
Sumber : lenteratoday.com