Mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) memberikan banyak pengalaman berkesan bagi Francess Eilen Lee. Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya itu menjalani perkuliahan selama satu semester di Michigan State University, Amerika Serikat.
Di kampus itu, Francess mengambil mata kuliah Personal Finance, Human Communication, Introduction to Digital Business, serta Parenting. Alasannya mengambil mata kuliah ini adalah ia ingin belajar hal baru yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Alasan lainnya adalah karena beberapa kelas seperti personal finance dan parenting merupakan hal yang jarang saya temui ketika belajar di Indonesia,” ungkapnya.
Ia menceritakan salah satu pengalamannya saat belajar di kelas Human Communication. Pada mata kuliah tersebut, Francess tidak hanya belajar public speaking, tapi juga konsep dasar pengambilan keputusan atau penanganan konflik. Selain teori, ia juga belajar untuk memiliki kepercayaan diri untuk menyampaikan pendapat di depan mahasiswa lokal. Mata kuliah lain seperti Parenting juga tak kalah berkesan. Di mata kuliah itu, Francess diajari cara menggali pengalaman orang tua melalui wawancara dengan topik yang dibebaskan sesuai ketertarikan masing-masing mahasiswa.
Selain kuliah, lulusan SMA Kristen MDC Surabaya itu juga bergabung dalam club ballroom dance dan college ministry. Disanalah ia banyak berinteraksi dengan mahasiswa lokal dan mempelajari kultur mereka. “Ditambah teman sekamarku adalah orang lokal. Mereka friendly dan senang berinteraksi. Jadi ketika kita mengusahakan untuk mulai berinteraksi, pasti kita bisa punya teman orang lokal,” ujar Francess.
Pengalaman lainnya di Amerika juga berkesan bagi Francess. Jalan kaki di lingkungan kampus, melihat orang naik skuter dan kendaraan umum, melihat daun-daun berubah warna, menikmati salju, pertama kali melihat pertandingan football di stadium dan ice hockey, serta berinteraksi dengan dosen menjadi pengalaman yang tak terlupakan. “Michigan State University adalah kampus dengan orang-orang yang sangat beragam didalamnya. Nilai multikultur yang aku pelajari di Ubaya menjadi nilai penting untuk dipegang saat saya beradaptasi di sana,” pungkasnya. (el)
