Direktorat Sumber Daya Manusia Universitas Surabaya (SDM Ubaya) menggelar “Diseminasi Karya Inovasi Laboran (KILab)” di Auditorium Fakultas Teknobiologi Kampus Ubaya Tenggilis pada Senin (03/11/2025). Kegiatan ini menjadi ajang unjuk karya inovasi dari 4 kelompok laboran dengan karya sebagai berikut:
- “Substitusi Protein Pada Pakan Standar AIN-93M dengan Maggot BSF (Hermetia illucens) untuk Diet Nutrisi Tikus dan Mencit Laboratorium” dari Fakultas Bioteknologi (FTb),
- “Smart UV-Box: Solusi Enkas Portabel dari Kontainer Plastik untuk Keperluan Kultur Jaringan Tanaman” dari Fakultas Teknobiologi (Ftb),
- “Smart Orbital Shaker: Inovasi Alat Praktikum dan Penelitian di Bidang Bioproses” dari Fakultas Teknik (FT),
- “Pembuatan Fitting Lift Table sebagai Alat Bantu untuk Optimalisasi Proses Alterasi (Fitting) Busana” dari Fakultas Industri Kreatif(FIK).
Wakil Rektor II Ubaya, Dr. Noviaty Kresna Darmasetiawan mengapresiasi karya inovasi para tenaga laboran. Menurutnya, kegiatan ini menjadi bukti bahwa inovasi tidak selalu lahir dari laboratorium yang besar atau dana yang melimpah.
“Inovasi-inovasi ini muncul dari kepekaan para laboran atas berbagai macam masalah yang disikapi dengan kemauan mencoba dan semangat untuk memperbaiki proses kerja sehari-hari. Semoga, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh sivitas akademika untuk menciptakan terobosan baru yang berdampak nyata bagi universitas dan masyarakat umum,” ucap Noviaty.
Salah satu peserta diseminasi, Ivon Grace Paulin, M.Biotek. yang menciptakan pakan hewan uji penelitian bernama BioNUFA, menyebut penelitiannya dilatarbelakangi oleh kesenjangan antara kebutuhan pakan hewan uji dengan keterjangkauan produk yang masih sangat terbatas.
“Mengingat pakan hewan uji akan sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian, kami berinovasi untuk menciptakan pakan yang memenuhi kriteria kebutuhan tikus dan mencit secara nutrisi, tekstur, bentuk, dan komposisi. Jadi, hewan uji tidak lagi diberi makan dengan pakan hewan lain yang tidak sesuai,” jelas Ivon. Ke depannya, Ivon berharap agar produk ini dapat dikembangkan dan diproduksi secara massal untuk mencukupi kebutuhan pakan tikus dan mencit yang digunakan sebagai alat uji penelitian di Indonesia.
Sebagai informasi, Program KILab diinisiasi oleh Direktorat Sumber Daya Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dengan tujuan memfasilitasi dihasilkannya karya inovatif yang bermanfaat bagi perguruan tinggi pengusul. Karya yang dihasilkan kemudian dilakukan diseminasi agar dapat direplikasi oleh perguruan tinggi lainnya. (tsy)