Cetak Prestasi, Tim Fakultas Teknobiologi Buat Inovasi Pengembangan Smart UV-Box laurentiusivan September 17, 2025

Cetak Prestasi, Tim Fakultas Teknobiologi Buat Inovasi Pengembangan Smart UV-Box

Tim laboran bersama dosen Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya) menciptakan inovasi Smart UV-Box: Solusi Enkas Portabel dari Kontainer Plastik untuk Keperluan Kultur Jaringan. Berkat inovasi ini, tim lolos sebagai Penerima Hibah Program Karya Inovasi Laboran (KILAB) Tahun 2025.

Inovasi yang dirancang oleh tim yang beranggotakan Akhmad Subhkan, S.TP., Riyadotul Husnah, S. P., Fitria Setya Megawati, S.Si., serta dosen pendamping Ida Bagus Made Artadana, S.Si., M.Sc. ini adalah menambahkan komponen lampu UV, lampu, serta powerbank pada Smart UV-Box.

Ketua tim, Akhmad Subhkan, menyebut pembuatan inovasi ini dilatarbelakangi penggunaan Laminar Air Flow (LAF) sebagai alat laboratorium yang digunakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang steril seringkali terbatas oleh jumlah dan waktu penggunaannya. Oleh karena itu, dibutuhkan alat pengganti LAF yakni enkas yang disempurnakan sehingga menjadi fungsional dan mudah untuk dipindah.

“Smart UV – Box digunakan untuk menyempurnakan enkas portabel yang telah dimiliki agar menjaga kesterilan lingkungan kerja dalam kultur jaringan. Dengan pengembangan desain enkas portabel yang ditambah komponen lampu UV, lampu, serta powerbank menjadikan penggunaan enkas portabel semakin aman dan mudah dalam proses kultur jaringan,” jelasnya.

Subhkan menambahkan, dengan teknologi UV-C, Smart UV-Box dapat membunuh bakteri dan virus tanpa meninggalkan residu berbahaya atau bau tidak sedap. Selain lampu UV, alat ini juga akan dilengkapi dengan lampu putih sehingga pengguna dapat bekerja dengan lebih aman dan nyaman tanpa harus menggunakan handphone sebagai senter. “Penggunaan powerbank pada Smart UV-Box juga mendukung efisiensi energi dan adaptasi terhadap kebutuhan laboratorium di daerah minim listrik,” imbuhnya.

Inovasi ini diharapkan dapat digunakan dalam pendidikan vokasi, pengabdian masyarakat, dan kegiatan riset, terutama oleh UMKM dan institusi pendidikan lain yang membutuhkan solusi teknologi rendah biaya. “Selain itu, dapat mendukung pelaksanaan mata kuliah seperti Pengantar Budidaya & Pengolahan Jamur, Praktikum Kultur Jaringan Tanaman, Praktikum Mikrobiologi Dasar,  serta Penelitian Kultur Jaringan Tanaman” pungkas Subhkan. (el)