Surabaya (ANTARA) – Puluhan mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (Ubaya) mengubah ratusan kantong teh bekas menjadi media lukis dalam rangka memperingati Hari Teh Internasional.
“Kegiatan ini dirancang untuk menghadirkan suasana baru dalam proses pembelajaran serta mengenalkan alternatif media lukis yang unik dan ramah lingkungan,” kata Kepala Program Studi DKV Ubaya, Hedi Amelia Bella Cintya, M.Ds., di kampus setempat, Selasa
Dalam kegiatan perkuliahan mata kuliah Colored Drawing tersebut sebanyak 113 kantong teh bekas berukuran 5 x 6 sentimeter berhasil diolah menjadi karya lukisan dalam waktu kurang dari tiga jam oleh para mahasiswa.
“Kami ajak mahasiswa untuk berkreasi menggunakan berbagai media, salah satunya kantong teh bekas. Selain itu, mereka juga diajak mengenali negara-negara penghasil teh terbesar di dunia seperti India, Inggris, China, dan Indonesia,” ujarnya.
Menurut Hedi, karakter kantong teh yang tipis memberikan tantangan tersendiri dalam teknik melukis. Oleh karena itu, mahasiswa diarahkan untuk menggunakan cat akrilik dan cat gouache serta kuas berukuran kecil agar dapat menghasilkan lukisan yang detail.
“Karena medianya kecil dan tipis, dibutuhkan ketelitian dan kreativitas ekstra. Ini sekaligus melatih kesabaran mahasiswa dalam berkarya,” ucapnya.
Tak hanya menggunakan kantong teh bekas sebagai media lukis, para mahasiswa juga memanfaatkan sisa serbuk teh sebagai pupuk untuk tanaman di lingkungan kampus sebagai bagian dari praktik daur ulang dan kepedulian lingkungan.
“Kami ajak mahasiswa mengumpulkan kantong teh yang telah dipakai. Serbuk teh yang tersisa kami manfaatkan untuk pupuk tanaman. Ini bagian dari kegiatan pembelajaran di luar kelas,” tuturnya.
Sebagai bentuk apresiasi, dosen pengampu memberikan nilai tertinggi bagi tiga karya terbaik dari masing-masing tema negara.
Karya-karya terpilih juga dipamerkan, sementara karya lainnya dapat dibawa pulang oleh mahasiswa atau digunakan sebagai pembatas buku.
“Tiga karya terbaik kami beri nilai A dan dipamerkan sebagai bentuk penghargaan. Sisanya bebas dibawa pulang oleh mahasiswa,” kata Hedi.
Salah satu mahasiswa peserta kegiatan, Eunika Obedient Djuwari, mengaku mendapatkan tema budaya teh di China dan memilih untuk melukis momen menikmati teh lengkap dengan kue bulan khas Tionghoa.
“China punya budaya minum teh yang kuat. Saya tambahkan kue bulan karena itu bagian dari tradisi mereka saat menyajikan teh,” katanya.
Sumber : Antara News