Inovasi itu berbentuk segi empat. Di dalamnya, terdapat papan mirip catur dengan fungsi berbeda. Kedua sisinya menunjukkan gambar waktu dan sejenis permainan ular tangga. Cara bermainnya pun disesuaikan dengan level anak. Level pertama diperuntukkan kepada siswa kelas I dan II. Level kedua ditujukan bagi siswa kelas III dan IV serta level terakhir bagi siswa kelas IV dan VI.
”Sebenarnya ini permainan untuk belajar operasi bilangan,” kata Ivon, salah seorang anggota tim. Permainan Axiom memiliki dua bagian. Pada kedua sisinya, siswa dapat belajar dua hal. Misalnya, di sisi pertama terdapat penjelasan gambar jam. ”Biasanya siswa kelas I dan II masih bingung belajar jam,” ungkap mahasiswi jurusan teknik industri tersebut.
Sisi lainnya, siswa belajar operasi bilangan dengan metode lain. Yakni, permainan. Permainan itu bisa dimainkan empat peserta. Masing-masing mempunyai kartu angka dan kartu bilangan operasi. Jika sudah mendapat kartu masing-masing, siswa wajib menjawabnya. ”Nah, unsur pembelajaran ada di bagian ini,” tegas Ivon. (ara/c14/ai)