Reportase Warta Ubaya(@Wartaubaya)
Tiga mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil meraih juara 1 tingkat nasional dalam Lomba Videografi Festival Budaya yang diselenggarakan Youth Ranger Indonesia di Yogyakarta pada Agustus 2025. Perlombaan dimenangkan Muhammad Habil Yustian, Patricia Esther Wellyana, dan Alodia Ardine Ardiningrum pada 30 Agustus 2025.
Kompetisi ini mengangkat tema besar kebudayaan dengan subtema tradisi masyarakat, salah satunya menjaga lingkungan. Dalam karyanya, mereka menampilkan aktivitas gotong royong, kerja bakti, serta upaya menjaga kebersihan lingkungan sebagai budaya yang patut dilestarikan. Karya tersebut tidak hanya menonjolkan sisi estetika videografi, tetapi juga membawa pesan moral tentang pentingnya budaya peduli lingkungan.
Ketua tim, Habil, mengungkapkan, proses pembuatan video ini tidak mudah. Ia bersama dua rekannya hanya memiliki waktu tiga hari untuk menyusun naskah, mengambil gambar, sekaligus mengedit video. Lokasi pengambilan gambar tersebar di kawasan Tunjungan, Kalimas, Alun-Alun, Taman Bungkul, hingga Kota Lama Surabaya.
Tantangan terbesar yang Habil hadapi adalah keterbatasan perangkat editing, lensa kamera, dan microphone yang masih seadanya, ditambah cuaca hujan yang sempat menghambat proses syuting. Meski demikian, dukungan orang tua, dosen pembimbing Ubaya, dan kedua rekannya membuat Habil tetap bersemangat menyelesaikan karya ini. “Semuanya berjalan lancar dan tanpa konflik. Pengalaman saya di SMK Multimedia dan delapan tahun menekuni dunia editing juga sangat membantu,” jelas mahasiswa Politeknik itu.
Ketertarikan Habil mengikuti lomba ini tidak lepas dari pengalamannya yang sudah beberapa kali menjuarai lomba fotografi dan videografi tingkat nasional. “Kalau fotografi saya sudah pernah juara, Untuk itu kali ini saya ingin coba fokus di videografi. Apalagi lomba ini bisa dikerjakan tim, jadi lebih seru dan menantang,” tuturnya. Dari lomba ini, ia berhasil membawa pulang hadiah berupa uang tunai dan akses Canva Pro, namun baginya penghargaan terbesar adalah kesempatan menyuarakan pesan tentang budaya dan lingkungan. Ke depannya, Habil berharap bisa lebih serius dan kompak bersama tim dalam menggarap karya. “Saya berharap kami bisa mengikuti kompetisi di tingkat yang lebih luas,” ujarnya. (Re1)