Mahasiswa tugas akhir Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Surabaya (FT Ubaya), Nur Almanar Haji, membuat sepeda listrik roda tiga yang bisa mengonversikan kayuhan menjadi tegangan listrik. Hal ini membuat sepeda semakin ringan jika dikayuh secara manual.
Menurut Almanar, sapaan akrabnya, lansia sering terkendala pada kemampuan mengayuh sepeda konvensional yang cenderung berat ketika dikayuh. Namun, lansia yang sering menggunakan sepeda listrik sebagai alternatif justru cenderung mengurangi unsur mengayuh untuk berolahraga. Oleh karena itu, Almanar membuat inovasi ini untuk mengembalikan manfaat olahraga pada sepeda listrik namun dengan beban yang lebih ringan.
Ia menambahkan, kayuhan dapat dikonversi menjadi tegangan listrik melalui Motor BLDC (Brushless DC Motor) yang dialihfungsikan menjadi generator. “Penggunaan sepeda listrik biasanya membuat unsur kayuhnya jadi hilang. Dengan inovasi ini, pengguna tetap mengayuh tetapi beban kayuh menjadi lebih ringan dibandingkan sepeda konvensional karena ada bantuan motor listrik sebagai penggerak,” jelasnya.
Ia menjelaskan, tegangan keluaran generator kemudian dikonversi menjadi sinyal Pulse Width Modulation (PWM) menggunakan mikrokontroler ESP32. Selain itu, keunggulan sepeda ini dilengkapi sistem Fuzzy Logic Control (FLC) agar kecepatan sepeda tetap stabil, baik di jalan datar maupun menanjak. “Bagian tersulit yang sekaligus jadi keunggulan adalah ketika mendesain dan melakukan tuning pada sistem kontrol fuzzy agar dapat menghasilkan kinerja yang stabil di berbagai kondisi,” ungkapnya.
Dalam waktu sekitar 6 bulan didampingi oleh Dosen Pembimbing, Hendi Wicaksono Agung, Ph.D., dan Ir. Yohanes Gunawan Yusuf, M.MT., serta dukungan dari laboratorium Fakultas Teknik Ubaya, Almanar berhasil menyelesaikan inovasi sekaligus tugas akhirnya ini. Ke depan, ia akan mengembangkan fitur pengecasan baterai saat sepeda digunakan. “Sehingga ketika dipakai untuk jarak jauh baterai tidak cepat habis. ” pungkasnya. (el)