Mahasiswa FK Ubaya Berhasil Menyelesaikan Program Pertukaran Pelajar di Siriraj Hospital, Thailand laurentiusivan July 28, 2025

Mahasiswa FK Ubaya Berhasil Menyelesaikan Program Pertukaran Pelajar di Siriraj Hospital, Thailand

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya), Cheryl Marchelia Leo berhasil menyelesaikan program pertukaran pelajar di Siriraj Hospital, Thailand. Program ini berlangsung selama dua minggu, dimulai dari tanggal 7 hingga 18 Juli 2025, dengan pembagian rotasi di bidang interventional cardiology dan cardiac care unit.

Cheryl menyebut, “Awalnya karena mau cari exposure internasional dan memilih Siriraj karena ngasih elective study yang memperbolehkan international student untuk ikut observe di rumah sakitnya,” kata Cheryl. Cheryl mengaku mendaftar program ini sejak akhir Oktober tahun 2024, diawali dengan sosialisasi dari pihak FK Ubaya. Persyaratan administrasinya mencakup letter of motivation, CV, sertifikat TOEFL, dan surat rekomendasi fakultas. Setelah mendapatkan acceptance letter dari pihak Siriraj, ia juga harus melengkapi formulir vaksinasi dan asuransi kesehatan internasional.
Selama berada di Siriraj, Cheryl dibimbing langsung oleh Assoc. Prof. Nattawut Wongpraparut, MD, FACP, FACC, FAsCC, FESC, FSCAI, selaku Director of Cardiac Catheterization Laboratory, beserta Assist. Prof. Satit Janwanishstaporn, MD, dari Department of Cardiology.
Pada minggu pertama, Cheryl ditempatkan di divisi Interventional Cardiology dan mengikuti observasi profesor dan fellow di sana dalam melakukan coronary angiography, plain old balloon angioplasty, percutaneous intervention. Salah satu pengalaman paling berkesan menurut Cheryl saat diberikan izin untuk scrub in dan mengamati langsung prosedur Transcatheter Aortic Valve Implantation (TAVI) di ruang kateterisasi. Prosedur ini alternatif untuk pasien dengan lanjut usia yang dimana dapat beresiko tinggi jika dilakukan operasi bedah terbuka (open chest surgery). Karena prosedur ini belum terlalu umum dilakukan di Indonesia, Cheryl merasa cukup beruntung bisa menyaksikan secara langsung, apalagi kesempatan ini belum tentu akan didapatkan lagi selama ia koas.

Sementara itu, pada minggu kedua, rotasi dilanjutkan di unit ICCU (Intermediate Cardiac Care Unit) dan CCU (Cardiac Care Unit). Di sana, ia mengamati bagaimana dokter merawat pasien dengan kasus kompleks seperti cardiomyopathy, heart failure, post STEMI, aortic stenosis, hingga pasien komplikasi pasca heart transplantation. Selain itu, ia juga mendapat kesempatan untuk memahami berbagai teknologi-teknologi keren seperti CRRT, ECMO, IABP, dan lain-lain yang digunakan dalam penanganan pasien berat.
“Walaupun tidak bisa menangani pasien secara langsung, tapi karena pengamatannya dilakukan di rumah sakit, aku jadi bisa lihat apa yang selama ini aku pelajari di perkuliahan diaplikasikan langsung ke pasiennya,” tambahnya.

Selama rotasi, ia juga sering diundang untuk mengikuti konferensi klinis bersama dokter residen dan fellow yang memperluas wawasan dan pengetahuan baru mengenai dunia medis. Meski menghadapi tantangan bahasa karena mayoritas tenaga medis disana berbicara dalam bahasa Thai, seluruh staf yang termasuk dokter dan perawat sangat membantunya dalam menerjemahkan diskusi agar tetap bisa diikuti.

“Melalui program ini, aku yang sebelumnya memang sudah tertarik sama cardiology jadinya semakin tertarik lagi buat terus belajar tentang cardiology dan semakin terdorong keinginan untuk melanjutkan studi cardiology,” ungkapnya. Ia juga mendorong mahasiswa lain untuk berani mengikuti program pertukaran pelajar ini, karena manfaat yang didapat tidak hanya berupa pengetahuan baru, tetapi juga hubungan dengan orang-orang dari berbagai negara, pemahaman perbedaan sistem kesehatan di masing-masing negara, serta pengalaman yang berkesan.

“Kalau ada kesempatan, aku sangat mau ikut program internasional lagi,” tutupnya dengan semangat, C.M. (jjk)