Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Surabaya (LPPM Ubaya) menggelar kegiatan bertajuk “Peningkatan Kualitas Penulisan Proposal Pengabdian kepada Masyarakat Skema Kewilayahan dan Kewirausahaan Pendanaan Kemdiktisaintek tahun 2025” pada Senin (07/07) pagi. Sebanyak 83 peserta mengikuti kegiatan ini secara daring via Zoom. Acara ini juga mengundang Prof. Okid Parama Astirin M.S., selaku Reviewer Nasional Pengabdian, Tim Penyusun Panduan Penelitian dan Pengabdian Kemdiktisaintek RI.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Surabaya (Ubaya), Dr. Ir. Benny Lianto, MMBAT., menyebut salah satu tekad Ubaya dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia adalah melalui Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa dan pengabdian pada masyarakat “Ubaya ingin selalu menjadi universitas terbaik pada pengabdian masyarakat, khususnya di Jawa Timur. Bukan hanya dari segi kuantitas, tetapi juga kualitas. Kita dukung program ini supaya kita benar-benar membangun Indonesia dari desa,” ujarnya.
Prof. Okid Parama Astirin M.S., selaku narasumber menjelaskan program Ubaya membangun Indonesia dari desa sangat cocok untuk meningkatkan produktivitas dan kapasitas desa. “Kita bisa merujuk pada desa-desa yang memerlukan strategi khusus, seperti Pacitan, Sumenep, Probolinggo, hingga Mojokerto,” terangnya.
Sebagai informasi, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (DPPM) Kementerian Diktisaintek akan membuka penerimaan proposal pengabdian masyarakat pendanaan tahun 2025 pada minggu ke-2 bulan Juli 2025. Terdapat tiga skema yang akan dibuka, yaitu Pemberdayaan masyarakat Usaha Produk Unggulan Daerah (PM-UPUD), Pemberdayaan Wilayah (PW), dan Pemberdayaan Desa Binaan (PDB). (sha)