Siapkan Calon Dokter Berkualitas, FK Ubaya Bahas Strategi Edukasi di Era Digital laurentiusivan May 21, 2025

Siapkan Calon Dokter Berkualitas, FK Ubaya Bahas Strategi Edukasi di Era Digital

Dalam rangka Dies Natalis ke-9, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar seminar bertajuk “Enhancing Communication Skill in The Digital Disruption Era: A Strategic Approach for Doctors in Cardiovascular Prevention”. Bertempat di Gedung Teknobiologi lantai 6 Kampus Ubaya Tenggilis, seminar diselenggarakan secara luring pada Jumat (25/04/2025) siang. 

Seminar ini mengundang Dr. dr. Vito A. Damay SpJP(K)., MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC., seorang dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah, sekaligus Dept Cardiovascular Medicine Universitas Pelita Harapan. 

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya), Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD., Sp.JP(K)., mengatakan seminar ini diselenggarakan untuk mencetak calon dokter profesional, berkompeten, dan berdedikasi tinggi terhadap kemanusiaan. “Pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong FK Ubaya untuk terus berinovasi dan beradaptasi. FK Ubaya ingin tidak hanya melahirkan dokter ahli di bidangnya, tetapi pemimpin bangsa yang beretika dan berkarakter baik, peduli lingkungan dan masyarakat,” ungkapnya. 

Dalam pemaparannya, dr Vito Damay mengajak seluruh peserta untuk menjadi dokter yang beradaptasi dengan teknologi. “Kita bisa menjalankan panggilan ini dengan mengedukasi masyarakat di ruang digital. Sebanyak 60 persen pasien cari info kesehatan di internet. Maka, kita bisa mengubah data dan buku tebal itu menjadi klip video 20 detik. Sederhanakan tanpa mengurangi esensi ilmiah,” terangnya.

Ia menambahkan, tiga hal yang perlu diperhatikan adalah evidence, expertise, dan patient values. “Pahami perilaku digital pasien, sampaikan berbasis bukti, ceritakan menggunakan teknik storytelling. Biarkan pasien menentukan pilihannya sendiri,” tambah dr Vito. 

Salah satu peserta, Rangga juga turut menanyakan cara menjaga profesionalisme di sela aktivitasnya sebagai dokter dan edukator di ruang digital. dr Vito mengungkap bahwa jumlah pengikut bukan tujuan, tetapi tanggung jawab. “Jangan lupa bahwa tujuan kita sebagai dokter dan calon dokter yaitu mengedukasi dan bermanfaat kepada orang lain, bukan untuk menjadi terkenal,” pungkasnya. (sha)