Kabar sukacita datang dari dosen Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Surabaya, Yunus Fransiscus, M.Sc. Ia berhasil menyelesaikan studi lanjut S3 di Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil Perencanaan dan Kebumian, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada April 2025.
Dosen yang kerap disapa Yunus itu menyelesaikan studi doktoralnya dengan disertasi berjudul “Evaluasi Potensi Emisi Gas Rumah Kaca dari Sistem Pengelolaan Sampah Kota Surabaya”. Ia mengaku penelitiannya memerlukan 3,5 tahun. Ia juga terjun lapangan di 26 unit Rumah Kompos dan 10 unit Tempat Pembuangan Sampah (TPS). “Saya mengunjungi total 36 unit di Surabaya, termasuk dibantu oleh rekan-rekan pemulung untuk mengambil contoh sampah yang ada di setiap pos. Pengolahannya beragam, bisa menggunakan proses biologi seperti bakteri dan lalat, secara termal, atau gasifikasi sampah,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, penelitiannya dianalisis menggunakan konsep Life Cycle Assessment (LCA) untuk membantu pemerintah Kota Surabaya mengevaluasi dampak lingkungan atas proses pengolahan sampah. “Tujuannya untuk membantu mengevaluasi pengolahan seperti apa yang bisa menghasilkan emisi terendah. Juga mengukur dampak lingkungannya. Kalau di Teknik Kimia, konsep ini kompatibel dengan konsep kesetimbangan massa,” jelasnya.
Sepulangnya dari studi doktoral, ia ingin mendalami risetnya sambil melibatkan mahasiswa program studi Teknik Kimia. “Masih banyak kolaborasi yang bisa dieksplorasi untuk mengolah sampah, seperti penggunaan lalat hitam, proses teknobiologi,” bubuhnya. (sha)