Dalam rangka Dies Natalis ke-9, Fakultas Kedokteran (FK) Ubaya menggelar webinar bertajuk Diabetes Mellitus: From Research to Clinical Practice” pada Rabu (23/04) siang. Diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom, webinar tersebut mengundang Assoc. Prof. Dr. Watip Tangjittipokin, dosen dari Universitas Mahidol, Thailand.
Prof. Watip mengungkap, kini American Diabetes Association (ADA) mengklasifikasikan diabetes menjadi empat tipe. Namun, International Diabetes Federation (IDF) baru saja menambahkan diabetes tipe 5 yang disebabkan oleh malnutrisi. “Diabetes is a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia due to defects in insulin secretion, action, or both. Long-term high blood sugar can damage multiple organs. Lately, diabetes prevalence is rising globally, including in Thailand and Indonesia. Many people with prediabetes are unaware of their condition (Diabetes adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat cacat pada sekresi, kerja insulin, atau keduanya. Gula darah tinggi dalam jangka panjang dapat merusak banyak organ. Saat ini, prevalensi diabetes meningkat secara global, termasuk di Thailand dan Indonesia. Banyak orang dengan prediabetes tidak menyadari kondisi mereka),” ungkapnya.
Di sisi lain, Dr. dr Heru Wijono Sp.PD, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) menjelaskan jumlah pasien diabetes tipe 1 dan 2 meningkat secara signifikan di Indonesia. “I’ll update with these patients, but if you’re not careful in 2045 we are going to be number four globally. If we are not very careful and there is no intervention, it’s going to be number three. Scary isn’t it? Indonesia has 41,000 type one diabetes. We have a lot of diabetic patients (Data pasien terbaru jika kita tidak berhati-hati, di tahun 2045 kita akan menjadi nomor empat secara global, bahkan jika tidak ada intervensi akan menjadi nomor tiga. Menakutkan bukan? Saat ini Indonesia memiliki 41.000 pasien diabetes tipe 1. Indonesia memiliki banyak pasien diabetes),” paparnya. Selain itu, webinar juga diisi oleh mahasiswa representatif dari FK Ubaya, Rozan Asyrofi Rakyan Risang tentang risetnya mendalami diabetes di Indonesia. (sha)