Dalam rangka meningkatkan literasi informasi digital di dunia riset, Perpustakaan Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar webinar yang bertajuk “Library Coaching Series: Optimalisasi Riset dengan Bibliometrika untuk Peningkatan Kualitas dan Dampak Publikasi” pada Senin (24/02) pagi secara daring, via aplikasi Zoom. Pelatihan ini menghadirkan pemateri berkompeten dari Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah (RMPI) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ainun Zakiah Noor, S.IIP.
Dalam sambutannya, Direktur Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah, Hendro Subagyo, M.T., mengatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat tiga besar dengan jumlah publikasi terbanyak setelah Brazil dan India. “Setahun, ada 3.000 hingga 6.000 jurnal yang kita terbitkan dari berbagai komunitas di Indonesia. Di satu sisi, ini menarik, tetapi di sisi lain analisis secara manual informasi ilmiah digital juga semakin susah. Harapannya, hari ini kita belajar tidak hanya tentang bibliometrik, tetapi juga mengelola data digital, termasuk dataset sumber bahan untuk analisis artikel ilmiah,” jelasnya.
Prof. The, Jaya Suteja, Ph.D., Ketua Departemen Pengembangan Karakter Kebangsaan, Multikultur dan Interprofesional (PKKMI) mendukung secara penuh terselenggaranya acara ini. “Jika dibandingkan 20-30 tahun yang lalu, mencari informasi sekarang terbilang mudah untuk diakses. Semoga dengan adanya pelatihan ini bisa mendukung pembelajaran dan penelitian di dunia digital, sehingga mahasiswa, dosen, dan masyarakat bisa mengakses dengan mudah,” jelas Prof. Jaya.
Sebanyak lebih dari 250 peserta mempelajari salah satu cara untuk optimalisasi riset melalui penelusuran data adalah dengan teknik PICO atau menurunkan kata kunci utama dari topik. “Langkah pre-searching bisa ditempuh melalui tiga hal, yaitu menurunkan kata kunci utama dari topik (PICO), pengumpulan similar words (Keyword List), dan membuat rumus pencarian utama atau Query Design. Fungsinya supaya analisis ini efektif dan efisien sehingga bisa melahirkan peluang kolaborasi pada kajian penelitian yang lebih luas dan variatif,” pungkasnya. (sha)