Universitas Surabaya melalui Pusat Pemberdayaan Komunitas Perkotaan Universitas Surabaya (Pusdakota Ubaya) mengadakan pelatihan olahan berbasis jahe pada Senin (16/12) kemarin. Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian Masa Orientasi Bersama (MOB) Universitas Surabaya 2024. Sebelumnya, mahasiswa baru Ubaya diajak untuk melestarikan tanaman jahe.
Hasil pembibitan tanaman jahe tersebut dikemas menjadi beberapa aktivitas, yaitu workshop pembuatan permen dan sabun jahe, serta pembagian bibit tanaman. Acara tersebut diikuti oleh puluhan peserta ibu-ibu dari warga sekitar Pusdakota.
Dr. Gabriel Tirtawijaya, selaku dosen Fakultas Teknobiologi mengatakan, pelatihan ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk menciptakan permen jahe yang lebih sehat. “Harapannya supaya ibu-ibu binaan Pusdakota Ubaya ini bisa membuat sendiri permen jahe yang lebih sehat, karena komposisinya seimbang antara gula dan jahe,” jelasnya.
Selain mengolah jahe menjadi permen, Windra Prayoga, Ph.D., selaku dosen Fakultas Teknobiologi mengajak untuk mengolah ampas jahe menjadi sabun jahe yang cocok untuk digunakan sehari-hari. “Kita ingin kelola ampasnya, supaya masyarakat semakin sadar bahwa ampas jahe bisa kita olah menjadi sabun jahe. Bisa digunakan sehari-hari untuk cuci tangan,” ungkap Windra.
Salah satu peserta, Retno, warga Rungkut Lor, mengaku senang dengan pelatihan pengolahan jahe tersebut. “Senang, karena bisa menambah wawasan. Barangkali bisa menjadi potensi bisnis untuk dijual, atau untuk hidangan saat Lebaran nanti. Jadi saat keluarga berkunjung ke rumah, sajiannya permen jahe buatan sendiri,” ujar Retno. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan wawasan terkait pengolahan tanaman jahe untuk sehari-hari. (sha)
