Komnas HAM RI Gandeng Pusham Ubaya Gelar Lokakarya Pemetaan Konflik Agraria & Transisi Energi di Jawa Timur untuk Menyusun Peta Jalan/Rute Penyelesaian Berbasis HAM
Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Surabaya (Pusham Ubaya) untuk kesekian kalinya mendapatkan kesempatan menjadi bagian dari agenda Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM RI) dan HuMa Indonesia menggelar Lokakarya Pemetaan Konflik Agraria dan Transisi Energi di Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun peta jalan atau rute penyelesaian konflik agraria berbasis HAM. Lokakarya berlangsung pada Rabu (1/11/2023) di Seminar Room A, Gedung International Village, Kampus II Ubaya Tenggilis.
Hari Kurniawan, selaku Komisioner Pengaduan Komnas HAM RI, mengatakan lokakarya menjadi agenda penting yang dilakukan karena agraria menjadi program prioritas pemerintah saat ini. “Konflik agraria berlandas pada kekayaan alam, air, dan bumi. Isu tersebut sangat berkaitan dengan transisi energi sehingga perlu segera ditemukan peta/rute penyelesaiannya agar tidak menjadi ancaman besar bagi masyarakat Indonesia, terutama kebutuhan air dan kekayaan alam di masa depan. Oleh karena itu, dalam kegiatan ini juga didiskusikan rumusan solusi besar khususnya terkait energi terbarukan,” jelasnya. Ia menambahkan, pembahasan dalam lokakarya ini juga bertujuan untuk melihat kemawasan masyarakat terkait konflik agraria dalam hal transisi energi terbarukan.
Dua narasumber dihadirkan dalam lokakarya, yakni narasumber dari Pusham Ubaya sekaligus dosen Pascasarjana FH Ubaya yaitu Dr. H. Jarot Widya Muliawan, S.H. CN., M.Kn. dan Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Timur, Wahyu Eka Setyawan. Di sesi pembuka, Mimin Dwi Hartono selaku Analis Kebijakan Madya Komnas HAM RI memaparkan gambaran umum isu konflik agraria dalam kaitannya dengan transisi energi di Indonesia. Kegiatan ini dihadiri pula oleh beberapa institusi yang diundang oleh Komnas HAM. Beberapa diantaranya adalah PAPANJATI, FAKTA PASURUAN, FKTS WALHI, LBH Surabaya, LBH POS MALANG, KontraS Surabaya, MCW MALANG, KPA JATIM, JATAM, LASKAR HIJAU, SEKTI, serta perwakilan akademisi dan praktisi.
Dr. Sonya Claudia Siwu, selaku Ketua Pusham Ubaya menyampaikan terima kasih kepada Komnas HAM RI karena telah dipercaya kembali mempersiapkan kegiatan lokakarya yang menghasilkan pemetaan solusi konflik agraria untuk dibawa ke tingkat nasional. Ia berharap diskusi yang berjalan baik dan lancar ini dapat ditindak lanjuti dengan kegiatan-kegiatan konkrit lain yang dapat melibatkan para akademisi terkait. (sin/el)