Pola Asuh Mengabaikan Jadi Penyebab Anak Tertarik Ikut Gangster samueldim January 24, 2023

Pola Asuh Mengabaikan Jadi Penyebab Anak Tertarik Ikut Gangster

Belakangan, masyarakat Surabaya di buat resah dengan kemunculan gangster yang menenteng senjata tajam sembari konvoi mengendarai motor di malam hari. Mirisnya, kejadian yang acap kali terjadi di kalangan remaja ini seolah seperti fenomena gunung es yang tidak ada habisnya.

Dr. Mary Philia Elisabeth, S.Psi., M.Psi., Psi mengungkapkan, penyebab remaja kerap gabung dalam kelompok perusuh tersebut.

“Kita harus melihat dari siklus sosial remaja berusia 15 tahun ke atas, mereka sangat fokus dengan relasi pertemanan,” kata Mary ketika dihubungi Basra, Sabtu (10/12).

Mary menjelaskan, saat usia remaja cenderung memiliki emosi yang besar. Pasalnya, dalam otak para remaja tersebut sedang dibangun jaringan antara bagian otak yang memahami norma dan emosi.

Selain itu, dalam beberapa penelitian, Mary mengungkapkan, pribadi remaja yang berisiko untuk terjerumus dalam lingkup gangster atau kelompok perusuh lainnya adalah mereka yang dibesarkan dengan pola asuh mengabaikan.

“Dalam hal ini, bagaimana orang tua hanya sekadar punya anak tapi tidak diurus. Anaknya mau sakit hati, mau punya masalah dalam pergaulan, orang tuanya tidak mau tahu,” ungkap Dosen Fakultas Psikologi Ubaya ini.
Faktor lain yang mempengaruhi remaja tumbuh dalam lingkungan kekerasan, ialah sering melihat kekerasan dalam rumah tangga, mulai orang tua ke orang tua, orang tua ke anak, dan lainnya.

“Itu secara emosional dia menyaksikan. Nah, ini kan contoh-contoh mengolah emosi yang tidak tepat. Hal ini akan berdampak pada emosi dan psikososial remaja itu sendiri,” tuturnya.

Untuk itu, saat anak berusia remaja, peran orang tua sangat penting guna mengajarkan anaknya cara untuk mengatur emosi yang baik.

“Ketika marah bagaimana harusnya dia menyalurkannya seperti apa dan melalui apa. Ini harus diajarkan oleh orang tua,” pungkasnya.

Sumber: kumparan.com (4140)