Universitas Surabaya (Ubaya) turut serta berkontribusi untuk mempercepat proses vaksinasi di Jawa Timur. Setelah sukses menggelar vaksin dosis pertama, kini Ubaya bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya dan Halodoc kembali bersinergi menggelar pos pelayanan vaksinasi Covid-19 drive thru dosis kedua bagi sivitas akademika, dan warga kota Surabaya. Acara ini diadakan di lahan parkir Ubaya yang berada dekat di lapangan parkir S1 Ubaya, tanggal 21-23 Agustus. Vaksinasi ini diadakan dengan sistem yang berbeda, yakni Drive-Thru.
Sistem pelaksanaan vaksinasi Drive-thru ini diapresiasi oleh Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak saat berkunjung pada tanggal 23 Agustus. “Menurut pengamatan selama saya berkunjung vaksinasi di seluruh Jawa Timur, ini cara yang baru dan sangat menarik,” jelas Sahat. Ia juga mengapresiasi hal ini karena pemanfaatan lahan yang luas dapat dan sistem yang baik sinergi Ubaya, Halodoc, dan Polrestabes Surabaya, dapat meminimalisir dan menghindari kerumunan. Ketika berkunjung, Sahat ditemani oleh Yusrambono, Sekretaris Yayasan Ubaya, serta Christina Avanti, Wakil Rektor 3 Ubaya.
Sistem drive-thru ini juga bermanfaat baik untuk masyarakat, pasalnya masyarakat tidak perlu khawatir akan bahaya dan risiko karena telah diminimalisir dengan pembatasan jarak yang diatur oleh tim lapangan. Sahat pun juga memberi apresiasi dan menyertakan harapan supaya kedepan Ubaya dapat tetap berkontribusi. “Karena menurut pengamatan kami, sarana di Ubaya ini cukup bagus untuk bisa melaksanakan vaksinasi dengan jumlah besar dan representatif,” tutup Sahat.
Ketua Satgas Cegah Covid-19 UBAYA sekaligus Wakil Rektor III Ubaya, Christina Avanti menyampaikan bahwa UBAYA sebagai sentra pos pelayanan vaksinasi Covid-19 drive thru sangat terbuka akan niat baik berbagai pihak yang ingin bekerjasama untuk mempercepat program vaksinasi. “Kami dengan senang hati menerima berbagai pihak yang ingin bekerjasama dengan UBAYA dalam pelaksanaan vaksinasi sebagai bentuk tanggung jawab Tri Dharma Perguruan Tinggi pada masyarakat dan membantu pemerintah untuk mencapai herd immunity,” jelas Christina Avanti. (sml)
