STIEBBANK ‘Ngangsu Kawruh’ ke FBE Ubaya fadjar December 11, 2018

STIEBBANK ‘Ngangsu Kawruh’ ke FBE Ubaya

Senin, 10 Desember 2018, di pagi harimdash;tepatnya jam 9 pagimdash;tampak mahasiswa/i menggunakan jas almamater cokelat bersliweran di Pascasarjana FBE dan gedung PF lt 6 Ubaya. Ternyata mereka adalah mahasiswa/i yang berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis dan Perbankan (STIEBBANK) Yogyakarta. Dipimpin oleh Ir. A. A. Alit Merthayasa, M.S., Ph.D., selaku Ketua STIEBBANK, rombongan 45 orang mahasiswa/i serta karyawan dosen dan non-dosen ini datang ke Ubaya dalam rangka Studi Tematik 2018 STIEBBANK. Disambut oleh Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya, kunjungan ini merupakan hari kedua dari seluruh rangkaian acara STIEBBANK di Surabaya-Bali.

“Terimakasih kepada Ubaya karena sudah berkenan menerima kami. Kedatangan kami adalah salah satu cara kami untuk belajar. Dalam falsafah Jawa, sering disebut ‘Ngangsu Kawruh’ yang berarti kami belajar dari ahlinya,” ungkap Ir. Alit dalam sambutannya. Beliau menuturkan STIEBBANK sedang dalam proses menuju Universitas. Untuk itu Ir. Alit mengharapkan kunjungan singkat ini dapat menambah pengetahuan keilmuan teman-teman STIEBBANK. Hal ini disambut positif oleh FBE Ubaya. “Tentunya kami juga berterima kasih karena sudah dipercaya. Kami sangat welcome, karena hal ini juga salah satu cara kami untuk terus belajar,” ungkap Suyanto, S.E., M.Ec.Dev., Ph.D., selaku Dekan FBE Ubaya.

Setelah sambutan dari kedua belah pihak, dilanjutkan dengan kuliah tamu dari Dr. Deddy Marciano, S.E., M.M., CSA., CBC, selaku Wakil Dekan FBE Ubaya dengan tajuk: “Opportunities and Challenges of Entrepreneurs in the 4thIndustrial Revolution in Indonesia: Financial Technology”. Dalam materinya, beliau menjelaskan Financial Technology sebagai disruptor dari usaha banking yang sedang dijalankan. “Suatu saat semua akan membaur, aplikasi transportasi online saja juga bisa mengeluarkan sistem pembayaran terpadu, yang notabene adalah ranah kerja Bank. Ini adalah tantangan yang harus kita hadapi ke depan,” tukasnya membuat mahasiswa/i yang hadir terpukau.

Peserta tergugah dengan adanya kuliah tamu ini, dibuktikan dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa. Beberapa bahkan mengejar Deddy hingga ia turun dari lift untuk bertanya lebih detail. Berkisar total 40 orang mahasiswa/I usai mendengarkan kuliah umum di Ubaya, mereka bertolak ke industri minuman di kawasan Pasuruhan. (sml)