Gamer Online Raup Puluhan Juta, Berharap Ada Wadah Atlet eSport di Koni Jatim fadjar October 10, 2018

Gamer Online Raup Puluhan Juta, Berharap Ada Wadah Atlet eSport di Koni Jatim

SURYA.co.id | SURABAYA – Menjadi seorang gamer tak sekadar menghabiskan waktu dengan percuma. Juga bukan ‘pekerjaan’ yang bakal memengaruhi nilai akademis, selama dijalani dengan tanggung jawab.

Sebaliknya, gamer online bisa menjadi ‘pekerjaan’ yang menghasilkan. Apalagi, ketika gamer online ini mengikuti eSport, yang saat ini mulai ada gaungnya. Gaji bulanan dan hadiah lomba dengan total puluhan juta bakal diterima para pemain.

Indri Sherlyana Tunggal, perempuan cantik berusia 24 tahun ini, salah satunya. ia tak mengira bakal menekuni gamer online. Dari sekadar ngegame di warnet, kini ia bisa merasakan gaji perbulan, sponsorship dan streamer mencapai Rp 20 jutaan.

“Itu belum termasuk endorse game. Yang pasti, saya mendapat kehidupan lebih baik dengan jadi gamer online. Apalagi, eSport juga makin banyak digelar, mulai nasional hingga internasional,” tegas Indri, pekan lalu.

Perempuan asal Pontianak ini awalnya sering diajak temannya, ngegame di warnet.

“Seru aja sih. Hampir setiap hari saya ngegame,” ujarnya.

Itu semua ia lakukan setiap pulang sekolah. Karena suka, ia bisa ngegame 4 hingga 5 jam sehari. Tak heran, orangtuanya sempat protes karena lebih pilih game daripada belajar.

Namun, Indri berusaha membuktikan bahwa disiplin dan tanggungjawab antara ngegame dan akademis, bisa seimbang.

“Saya bisa menyelesaikan pendidikan SMA dengan nilai baik,’ ujarnya,yang kini kuliah di Universitas Surabaya (Ubaya) dan mengambil jurusan bisnis internasional.

Di sisi lain, bakat nge-game-nya mulai terasah. Ia mulai ikut beberapa turnamen game tingkat regional dan meraih juara pertama.

Ini yang membuatnya dilirik sponsorship game dan merekrutnya dalam manajemen game Evos Galaxy Sades.

Dengan manajemen ini, Indri mulai ikut eSport sejak 2017. Saat bertanding dalam Point Blanc Ladies International Championship, ia meraih posisi ketiga. Kemudian, pada turnamen sama tahun ini, ia mampu meraih juara pertama.

Disiplin Diri
Hampir sejalan dengan Indri, Marsel Jeremia Hanjaya atau dipanggil Marsel JH (27), tak pernah bercita-cita jadi ‘atlet’ gamer online.

Namun bakat sejak kecil, menjadikannya gamer profesional andalan Surabaya di even eSport nasional dan internasional.

“Laiknya anak-anak, sejak kecil saya suka main PS (Play Station). Sudah puluhan jenis game yang saya mainkan. Ada keasyikan tersendiri dengan ngagame,” akunya, akhir pekan ini.

Meski suka ngegame, tetapi bukan berarti warga Sidoarjo ini kecanduan game dan melalaikan akademis. Ia mendisiplinkan diri, dengan hanya ngegame setiap Sabtu dan Minggu.

Bakat Marsel ngegame kian terasah, di mana ia bisa menang lomba game sepakbola ‘winning eleven’ ketika SD.

Saat di bangku SMPN 1 Sidoarjo dan SMAN 8 Surabaya, intensitas ngegame tetap tinggi. Namun, sikap displin dan tanggungjawab tetap dipegang, agar tak mengganggu pelajaran.

Dengan bakat ngegame di PS, ia sering ikut lomba nasional hingga internasional, dan memenanginya.

“Game yang saya ikuti biasanya jenis First Person Shooter (FPS),” paparnya.

Seringnya ikut lomba, tak heran bila ada personal sponsor yang tertarik menggandeng Marsel. Ia mendapat gaji antara Rp 2,5-4 juta per bulan.

Ketika eSport muncul 2013, ia mulai terjun dan ikut lomba tingkat nasional.

“Karena eSport, ajang resmi dan profesional, maka saya masuk dalam manajemen game, XCN. Dalam manajemen ini, minimal ada lima gamer yang tanding di ajang eSport,” katanya.

Marsel mulai terjun di ajang eSport pada 2014, yakni Point Blanc National Tournament. Di turnamen itu, ia dan tim meraih juara pertama dan meraup hadiah Rp 25 juta.

Tak hanya itu, untuk reguler, ia mendapat gaji sekira Rp 5 juta perbulan, ditambah kontrak sebagai streamer (streaming game di Youtube) sekitar USD 2.500 per bulan.

“Ini belum kalau ada endorse di instastory, di mana sekali posting bisa dapat Rp 1 juta,” tuturnya.

Dengan kondisi ini, ia benar-benar serius sebagai gamer untuk tanding di eSport. Tak hanya itu, ia juga intens mengusulkan pembentukan wadah atlet eSport melalui KONI Jatim.

“Ajang eSport ini ibarat catur, yakni olahraga yang butuh strategi untuk menang. Kami berjuang agar ada wadahnya,” ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Gamer Online Raup Puluhan Juta, Berharap Ada Wadah Atlet eSport di Koni Jatim, https://surabaya.tribunnews.com/2018/10/08/gamer-online-raup-puluhan-juta-berharap-ada-wadah-atlet-esport-di-koni-jatim?page=3.
Penulis: Sudharma Adi
Editor: irwan sy