Siswa SMA Adu Jago Bikin Alat Bantu Kerja fadjar August 20, 2018

Siswa SMA Adu Jago Bikin Alat Bantu Kerja

SURABAYA ndash; Sepuluh kelompok peserta Product Design Contest (PDC) 2018 yang diadakan Program Studi Teknik Manufaktur Universitas Surabaya (UBAYA) memamerkan karyanya di Ciputra World kemarin (18/8). Kali ini lomba tingkat nasional itu mengangkat tema Manual Handling Equipment for Daily Activities sebagai alternatif solusi terhadap permasalahan manufaktur.

‘Desain alat bantu itu tentu harus bisa membawa dan memindahkan benda dalam aktivitas sehari-hari,’ ujar Kepala Program Studi Teknik Manufaktur UBAYA Sunardi Tjandra. Lomba tersebut bertujuan untuk menggali potensi dan mewadahi ide-ide kreatif para generasi muda.

Dia memaparkan, ide yang paling menarik dan kreatif akan diajak bekerja sama untuk mewujudkannya. ‘Selain itu, jika memang mereka berpotensi, kami akan memberikan beasiswa untuk melanjutkan jenjang pendidikan di jurusan dan universitas kami,’ tambahnya.

Lomba itu diadakan tiap dua tahun sekali oleh jurusan tersebut. ‘Lomba kali ini merupakan kali keempat dan ke depannya semoga bisa terus diadakan lagi,’ paparnya.

Meski masih duduk di bangku SMA, para peserta ternyata tidak bisa dianggap remeh. Misalnya, kelompok Wakanda dari SMAK St. Augustinus Kediri. Produk mereka yang diberi nama Sollevatore of Wakanda mempunyai keunggulan yang bisa meringankan pekerjaan saat mengangkat beban berat seperti galon maupun kardus.

‘Alat ini merupakan salah satu solusi bagi para perempuan yang memang kesusahan mengangkat galon,’ ujar Veronika Febri Siswanto, salah seorang
anggota Wakanda, dengan mencontohkan cara kerja alat tersebut. Ya, sasaran mereka memang para perempuan, khususnya ibu rumah tangga.

Tidak hanya membantu mengangkat galon, alat tersebut juga bisa membawa barang-barang melewati tangga. Misalnya, saat ingin menjemur baju di lantai atas. Perempuan yang duduk di bangku kelas XII itu juga menjelaskan bahwa tiga roda di samping kanan-kiri tersebut bisa berputar saat menaiki tangga. ‘Jadi nggak perlu diangkat lagi, tinggal digeledek saja,’ jelasnya. (ama/c15/any)

Jawa Pos, 19 Agustus 2018