Selasa 22 Agustus 2017, perwakilan unit pendukung di Ubaya mengikuti pelatihan Capacity Building Training for ISO 9001:2015. Tujuan dasar dari kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan resertifikasi ISO baru. “ISO 9001:2015 mulai dilaksanakan awal tahun 2018, sehingga tujuan pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan dan wawasan bagi unit penunjang, apa saja yang perlu disipakan dalam rangka ISO 9001:2015”, ungkap Audia Ratnasari, S.Psi., M.M selaku Manajer Manajemen Perubahan dan Budaya Mutu Ubaya.
Pelatihan diawali dengan informasi dari pembicara Solichin Agung Darmawan terkait perbedaan ISO 9001:2015 dengan 9001:2008 yang sebelumnya. Point inti yang bisa menjadi catatan adalah ISO 9001:2008 berbasis kepuasan pelanggan, sedangkan ISO 9001: 2015 berbasis keberlangsungan organisasi. Bentuk teknisnya, pertamajadi tidak hanya pelanggan puas namun eksistensi perusahaan menjadi faktor penting. Untuk itu job desk tidak sebatas dikomunikasikan namun di pahami termasuk resikonya. Hal ini terkait dengan salah satu kriteria keberlangsungan adalah produktivitas. Kedua, perusahaan dalam hal ini Ubaya harus mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan ketidakberlangsungan proses organisasi. “Untuk itu dalam pelatihan hari ini membahas pula isu internal dan eksternal. Ada resiko dan peluang yang di ISO 9001:2008 tidak dibahas,namun langsung sasaran mutu. ISO 9001:2015 lebih pada bagaimana mengelola resiko dan peluang”, tambah Solichin Agung Darmawan pembicara dari DeCRA.
Resiko dan peluang yang sudah ditentukan akan diturunkan dalam bentul level dan kriteria. Setelah di buat level, unit terkait melihat prioritas mana yang harus dikendalikan. Ketika resiko ada, kemudian peluang juga sudah ada tugas berikutnya bagaimana pengendaliannya. “Jadi karyawan harus peduli resiko untuk unit masing masing dan unit lain, karena resiko ini bisa berakibat efek domino”, ungkap Solichin Agung Darmawan saat mengisi pelatihan sehari.
Peserta pelatihan juga diminta untuk workshop atau latihan langsung membuat peta resiko dari PM (Prosedur Mutu) yang ada di tiap unit masing-masing. “Merasa terbantu karena workshop ini bisa langsung bertanya pada pembicara kesulitan unit DPK dalam menetapkan resiko, namun melihat pentingnya resertifikasi perlu ada pendampingan kembali oleh DPMAI’, ungkap Stevanus Soegiharto S.T., M.Sc selaku salah satu peserta sekaligus Direktur DPK. Setelah pelatihan Capacity Building Training for ISO 9001:2015ini, DPMAI (Direktorat Penjaminan Mutu dan Audit Internal) Ubaya akan menyipakan dokumen risk manajemen. Tujuannya supaya unit ndash; unit yang ada di Ubaya melakukan risk register bedasarkan panduan DPMAI serta melakukan pengendalian.