Keuntungan Pasar Saham Banyak Dinikmati Asing
SURABAYA ndash; Jumlah investor lokal masih begitu timshy;pang dengan investor asing yang menikmati pasar saham di Indonesia. Hal ini yang terus digenjot oleh Burshy;sa Efek Indonesia (BEI) serta pelaku pasar modal lainnya.
Padahal Bursa Efek Inshy;doshy;nesia (BEI) merupakan sashy;lah satu yang terbaik di pashy;sar modal dunia. Tahun 2016, BEI bahkan menemshy;pashy;shy;ti ranking kedua setelah Thaishy;land. Hal itu terbukti deshy;ngan return sebesar 300 pershy;sen selama sepuluh tashy;hun terakhir.
Keuntungan dari pasar sashy;ham di Indonesia itu mashy;sih banyak dinikmati inshy;vestor asing. Partisipasi mashy;syarakat Indonesia di pasar modal masih sangat rendah yakni sebanyak 560 ribu investor, padahal jumlah transaksi di bursa mencapai Rp 6.000 triliun per tahun.
‘Makanya, saat ini kami meshy;nargetkan bisa mengshy;gaet satu persen saja dari total penduduk Indonesia,’ tandas Direktur Pengashy;wasan Transaksi dan Keshy;pashy;tuhan BEI Hamdi Hasshy;syarshy;baini di sela penyeshy;rahan bantuan ambulance kepada KSP Rumah Bershy;sama di kampus Ubaya Tenggilis, Rabu (26/4).
Oleh karena itu, lanjut Hamdi, BEI berusaha unshy;tuk terus melakukan edushy;kasi, khushy;susnya kepada anak-anak muda. Salah satunya deshy;ngan mendishy;rishy;kan Galeri Inshy;vestasi di beshy;beshy;rapa kamshy;pus di Indonesia.
Hamdi mengaku pishy;hakshy;nya hingga akhir tahun 2017 ini menargetkan meshy;miliki 300 galeri investasi di sejumlah perguruan tingshy;gi di Indoshy;nesia. Hingga saat ini sudah ada 263 Galeri Investasi di kampus. ‘Anak-anak muda harus diperkenalkan sejak dini apa itu investasi di bursa saham. Jangan hanya jadi penonton. Merekalah kelak yang akan meneruskan ini,’ tandasnya. (psy/hen)
Jawa Pos
OJK Gelar Rangkaian Edukasi Pasar Modal
Surabaya, Bhirawa
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jatim menggelar rangkaian edukasi pasar modal ke sejumlah kalangan masyarakat di Kota Surabaya untuk meningkatkan literasi keuangan atau pemahaman terhadap Pasar Modal khususnya di Kota Surabaya.
Direktur Pengaturan Pasar Modal OJK Luthfy Zain Fuadi di Surabaya, Selasa, mengatakan berdasarkan survei indeks literasi keuangan tahun 2016, indeks Pasar Modal hanya sebesar 4,4 persen, meningkat dari sebelumnya tahun 2013 yaitu sebesar 3,79 persen.
Sedangkan untuk indeks inklusi tahun 2016, juga mengalami peningkatan dari 0,11 persen di tahun 2013 menjadi 1,25 persen di tahun 2016. “Kami berusaha meningkatkan indeks tersebut melalui kegiatan edukasi pasar modal, sehingga dapat lebih meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pasar modal khususnya di Kota Surabaya,” kata Luthfy, usai sosialisasi kegiatan pasar modal di Surabaya.
Ia menjelaskan rangkaian kegiatan edukasi pasar modal diselenggarakan di tiga tempat di Surabaya, meliputi Selasa tanggal 25 April 2017 diselenggarakan Media Gathering Wartawan di Kantor Regional 4 OJK Jatim.
Kemudian, Rabu (26/4) diselenggarakan Seminar Pasar Modal di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya, Tenggilis, dan Kamis (27/4) digelar Kompetisi Nasional Games Investasi Pasar Modal 2017 di Gedung Perpustakaan Universitas Surabaya.
“Sasaran peserta dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah pejabat/pegawai kantor OJK, para pelaku bisnis, wartawan, dosen/pengajar dan mahasiswa di daerah,” katanya.
Luthfy berharap, kegiatan ini bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam berinvestasi yang cerdas dan aman, serta sebagai bentuk ajakan persuasif kepada masyarakat untuk dapat menjadi investor di pasar modal, dan sebagai wujud konkret dari pengembalian pungutan OJK.
Luthfy menjelaskan, kegiatan sebelumnya telah diselenggarakan sejak tahun 2015 di 12 kota besar di Indonesia, dan merupakan hasil kerja sama antara OJK dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI).
“Kota Surabaya menjadi kota ke-3 diselenggarakannya program ini tahun 2017, setelah sebelumnya Semarang dan Yogyakarta. Dan kami harap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat atas isu aktual di Pasar Modal,” katanya. [ant]
https://harianbhirawa.co.id