BEAT 2017: Bangun Indonesia Menjadi Creator, Bukan User fadjar April 27, 2017

BEAT 2017: Bangun Indonesia Menjadi Creator, Bukan User

Hasrat untuk berwirausaha pada anak muda mencapai puncaknya dewasa ini. Berbagai usaha dengan bermacam formatterus dikembangkan dengan kreativitas yang tidak terduga. Business Entreprenuer Academy Tournament(BEAT),merupakan acara Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya yang diselenggarakan oleh KSM KIM yang bertepatan pada hari Jumat-Minggu, 10-12 Maret 2017. Dengan bertemakan “Beat Your Heart, Build Your Business,acara ini dikhususkan untuk siswa siswi SMA se- Jawa Timur. Peserta lomba sangat bervariasi,baik dari sekolah swasta maupun negeri, yang terdiri dari 10 sekolah terbagi dalam 16 tim, dimana 1 tim berisikan tiga orang peserta.

Kegiatan diawali workshop bertema Young Generation: Innovate Creativedengan pembicara seorang youtuberdan entrepreneurmuda, yakni Kevin Hendrawan. Ia banyak menceritakan pengalaman hidupnya, serta tak lupa membagikan tips berbisnis. “Nggak perlu buru-buru promosi sampai ke Indonesia, sebarkan dulu produknya dari mulut ke mulut. Yang paling penting adalah jangan takut untuk mencoba”, terang Kevin. Namun sebelum itu, Yudi Widyanata, selaku ketua panitia menyambut para peserta yang datang dari seluruh Jawa Timur. “Setelah generasi muda yang dapat menginovasi dan me-redesignproduct, harapannya bahwa Indonesia tidak hanya menjadi user, namun juga dapat menjadi creator” ucap Yudi dalam sambutannya.

Di hari yang bersamaan, peserta kompetisi dituntut untuk menciptakan inovasi dari produk yang akrab dengan masyarakat, sehingga menjadi produk yang berbeda dan tak kalah menarik. Berbagai produk mereka coba redesign, seperti jajanan, makanan dan minuman, make up sertatas. Salah satu yang unik merupaka hasil karya dari tim La FistadariSMAN 1 Lamongan membuat Gembi Roll,yaitu kue kering roll yang terbuat dari ubi gembili khas Lamongan. Salah satu peserta dari tim La Fista menuturkan’Ubi gembili sangat melimpah di tempat tinggalkami, sehingga kami menggunakan ubi gembili untuk bahan dasarnya’. Mereka dengan yakin ingin memperkenalkan ubi ini ke seluruh Indonesia kedepannya, juga memaparkan rasa dan khasiatnya.

Suasana menjadi lebih cair di hari kedua, Jumat 11 Maret 2017, karena peserta diajak untuk berkompetisi melalui rally games, dimana ada 13 pos yang tersebar di wilayah Ubaya Tenggilis. Jenis pos pun bervariasi, ada yang murni menguji pengetahuan peserta mengenai masalah ekonomi, namun ada juga pos yang lebih mengutamakan keseruan serta kerjasama tim yang baik. “Permainan yang disajikan, terutama yang bersifat battle,memberikan pelajaran bahwa walaupun berkompetisi, harus tetap merangkul satu sama lain, agar dipermudah dalam penyelesaian masalah dunia kerja”, terang Yudi.

Babak terakhir dan pengumuman lomba pada hari berikutnya dilakukan di Mall Ciputra World lantai 3. Situasi kompetisi pun diramaikanbazaar standbaju, aksesoris, make up, mainan, dan sepatu.Juara Idimenangkan oleh tim CV Milk Cadoyang juga dari SMAN 1 Lamongan, Juara IIdimenangkan oleh tim Flavoring Fish ScaledariSMAN 1 Lamongandan Juara III pundimenangkan oleh tim Nori KangkungdariSMAN 1 Lamongan. ‘Saya tertarik dengan lomba ini,karena ini merupakan salah satu cara membentuk saya mejadi pemuda yang kreatif dalam hal berbisnisnantinya.Persiapan saya dan tim sudah dilakukan dari jauh jauh hari,dengan menyiapkan materi dan produk yang berbeda daripada yang lain. ‘ ucap Aqidatul Khusna, SMAN 1 Lamongan. Ia pun berharap semoga denganadanyaBEAT,semakin banyak siswayang mempunyai ide kreatif dan inovatif dalam hal berbisnis. Dengan memiliki kemampuan yang sudah ada, dan juga ‘naluri teknologi’ yang ada dalam diri, mereka dengan mudah mengimplementasikan produknya kepada masyarakat luas. Tekad, inovatif, dan juga kemauan yang kuat merupakan kunci sukses bagi siapapun yang ingin menjadi entrepreneur muda saat ini. (evd, sas, el)