SURABAYA – Berlakunya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) memacu perguruan tinggi (PT) untuk berbenah guna meningkatkan kualitas. Langkah serupa ditunjukkan Universitas Surabaya (Ubaya).
Wakil Rektor I Ubaya Nemuel Daniel menyatakan, pihaknya aktif bekerja sama dengan kampus di negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN. ”Sebelumnya, kerja sama banyak dengan Tiongkok dan Belanda,” ujarnya. ”Kerja sama itu tetap berjalan, tapi sekarang diperkuat ke ASEAN,” tambahnya.
Misalnya, dengan kampus di Malaysia, Filipina, dan Thailand. Kerja sama dilakukan melalui pertukaran dosen dan mahasiswa. Baik di bidang nursing atau kesehatan maupun teknik.
Ubaya, kata Nemuel, banyak berkaca pada Thailand. Negeri Gajah Putih itu memiliki bahasa dan huruf yang berbeda dengan negara lain yang menggunakan huruf latin. Namun, hal itu tidak membuat Thailand tertinggal. Negara dan masyarakatnya justru bisa bergerak lebih maju.
”Bahasa memang menjadi penting. Perkuliahan kami tingkatkan menggunakan bahasa Inggris. Ada kelas khusus, mahasiswa bisa memilih,” jelasnya.
Selain itu, Ubaya tengah menjalankan proses akreditasi di bawah naungan Asean University Network (AUN). Yakni, badan yang didirikan untuk memperkuat jaringan perguruan tinggi terkemuka di ASEAN. Salah satu programnya adalah AUN Quality Assurance yang merupakan kegiatan penjaminan mutu program studi bagi para anggota AUN. ”Kami sedang proses untuk bisa masuk AUN,” papar Nemuel.
Proses yang dimaksud adalah mengundang tim dari AUN untuk menjelaskan standar yang ditetapkan. Langkah itu sudah dilakukan. Saat ini Ubaya mempersiapkan fakultas yang bisa memenuhi standar AUN. Antara lain, fakultas teknik, fakultas farmasi, fakultas psikologi, dan fakultas ekonomi.
Tahap berikutnya adalah asistensi dari pihak AUN untuk menilai kesesuaian standarnya. ”Lalu akreditasi, pertengahan 2016 diperkirakan bisa masuk akreditasi,” tuturnya. (puj/c15/ai)
Sumber: Jawa Pos, 9 Nov 2015