Sejak kuarter pertama, mereka tertinggal sembilan poin dari lawan. Para All-Star mengakhiri kuarter pertama dengan skor 9-18. Di kuarter kedua, tim putra sempat memperkecil margin ketertinggalan dengan selisih tujuh poin. Namun, hingga kuarter ketiga, mereka belum mampu mengejar skor.
Pada kuarter keempat, performa para All-Star semakin turun. Offense mereka sering tak menghasilkan poin. Padahal, defense mereka cukup bagus. Beberapa kali mereka berhasil melakukan intersep dan steal. Sayangnya berakhir dengan jump shoot yang terburu-buru. Alhasil, field goal mereka hanya 23,8 persen.
Agung Christyantho, head coach tim putra, pun cukup kaget melihat permainan timnya kemarin. Sebab, di tiga sparring game sebelumnya, tim putra selalu bermain impresif. ”Hari ini mereka bermain kurang lepas, sangat terlihat nervous. Waktu tos sebelum tanding aja, tangan mereka dingin,” ungkap Agung.
Pria kelahiran 1983 itu mengatakan, dirinya harus segera membenahi mental bertanding timnya sebelum berjumpa ADU Gold Coast All-Stars pada 7 November. ”Anak-anak sudah bagus di defense. Offense-nya yang masih kurang. Menurut saya, itu karena mereka nervous,” jelas Agung.
Yullius Dobby Putrandana melontarkan komentar yang sama. Assistant coach tim putra itu menyatakan, skuadnya berada dalam tekanan. ”Kayaknya, mereka terbebani dengan status tuan rumah. Apalagi, ini kali pertama mereka tampil bersama dengan membanjirnya suporter di DBL Arena. Jadinya, ya mainnya kurang lepas,” ujar Dobby, sapaan akrabnya.
Menurut dia, dalam penguasaan teknik, tim putra sudah bagus. Di sparring game kontra UK Petra, Ubaya, dan Unair, mereka mempraktikkannya dengan baik ketika defense dan offense. ”Tadi karena kurang pede. Big man kami kurang berani untuk berhadapan langsung dengan big man lawan,” lanjutnya.
Head coach Geraldton Mark Heron terlihat gembira begitu bel penanda akhir pertandingan berbunyi. Menurut dia, pada game kemarin, timnya sudah menemukan kembali mood bertanding. ”Sebelumnya (2/11), ketika lawan Gold Coast, kami masih harus beradaptasi dengan cuaca panas dan keramaian di sini. Untungnya, hari ini anak-anak sudah bisa tampil bagus,” ujarnya.
Meskipun menang dengan margin 17 angka, dia tetap mengakui sulitnya menembus defense tim DBL All-Star. ”Saya pikir defense mereka sudah bagus. Buktinya, beberapa kali kami kena steal. Kami beruntung karena offense mereka hari ini kurang bagus,” terang Mark.
Sementara itu, hari ini (4/11) tim putri DBL All-Star akan berhadapan dengan tim putri ADU Gold Coast All-Stars di DBL Arena. Pada pertandingan kemarin (3/11), tim dari Australia itu dikalahkan Unair 60-56. (mat/c19/tom)