Bersaing 10 Negara, Mahasiswi Ubaya Juara 3 Kompetisi Pidato Bahasa Inggris fadjar July 31, 2015

Bersaing 10 Negara, Mahasiswi Ubaya Juara 3 Kompetisi Pidato Bahasa Inggris

KBRN, Surabaya : Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya), Shintya Tanggara dari Fakultas Teknobiologi berhasil menyabet juara 3 dalam Student English Speech Competition di Thailand. Lomba ini kali pertama diadakan oleh AUAP (Association of Universities of Asia and the Pacific) di Suranaree Hall ndash; Hotel Surasammanakhan, kompleks Suranaree University of Technology, Nakhon Ratchasima, Thailand.

Kegiatan ini sekaligus memperingati 20 th AUAP. Shintya Tanggara berhasil mengalahkan 32 peserta dari 10 negara dari Asia ndash; Pasifik.

Lomba Student English Speech Competition ini berlangsung sejak 23-24 Juli 2015 lalu, namun Shintya harus mengikuti rangkaian acara yang berakhir pada tanggal 27 Juli. ‘Saya senang karena sudah membawa nama Indonesia dan Ubaya dalam ajang Internasional kali ini,’ ungkap Shinta setibanya di Surabaya, Kamis (30/7/2015).

10 Negara yang mengikuti Student English Speech Competition adalah Indonesia, Cina, Malaysia, Filipina, Korea, Thailand, India, Iran, Bangladesh, dan Australia. Dari Indonesia yang diwakilkan dari Universitas Surabaya ada 3 mahasiswa yaitu Shintya Tanggara dari Fakultas Teknobiologi, Gery dari Fakultas Teknik, dan Kevin dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika.

Lomba di bagi menjadi 5 batch, tanggal 23 Juli 2015 batch 1-3, dan tanggal 24 Juli 2015 batch 4-5. Tema bagi seluruh peserta yakni Equality for Women tiap peserta diberi waktu selama 5 menit untuk speech kemudian peserta langsung diberi 2 tema dan mempersiapkan speech selama 1 menit untuk speech selama 2 menit, kemudian follow up question selama 2 menit. Dalam perlombaan ini, peserta hanya berhadapan dengan juri, para peserta lomba hanya dipanggil secara acak. Peserta lomba yang sudah speech diperbolehkan menjadi penonton di tempat yang sudah disediakan.

Juara pertama berhasil diraih perwakilan dari Malaysia dan juara ke dua dari Filiphin. “Saya banyak berdoa saja karena saingan saya susah untuk dikalahkan apalagi yang bahasa kesehariannya menggunakan bahasa inggris,” jelas wanita 19 tahun ini. (Anik/AA)

Sumber: www.rri.co.id