Legenda Gunung dari India Dijatuhkan Dewa di Tanah Jawa fadjar June 4, 2015

Legenda Gunung dari India Dijatuhkan Dewa di Tanah Jawa

Liputan6.com, Mojokerto – Ada misteri lain serupa Candi Borobudur yang masih tersimpan dan belum digali di balik gunung yang menjulang di Jawa Timur. Gunung Penanggungan namanya.

Namanya mungkin belum setenar Gunung Semeru, pemilik puncak tertinggi di Jawa. Begitu pula dengan ketinggiannya yang cuma 1.653 meter di atas permukaan laut. Namun keindahannya tak kalah menakjubkan.

Puncak yang Dijatuhkan Dewa

Legenda mencatat, Gunung Penanggungan sebenarnya merupakan puncak Gunung Semeru yang terpisah dan akhirnya berdiri sendiri. Alkisah para dewa ingin memindahkan puncak alam semesta atau Gunung Mahameru yang semula tertancap di India (Jambhudwipa) ke Tanah Jawa (Jawadwipa).

Pemindahan Mahameru itu untuk menghentikan guncangan di Jawa yang selalu terombang-ambing oleh ombak Samudra Hindia dan Laut Jawa. Namun saat proses pemindahan itu, gunung tersebut berceceran bagian-bagiannya di perjalanan. Maka terciptalah rangkaian gunung-gunung yang terbentang dari barat hingga timur Jawa, seperti dikutip dari laman Merbabu.com.

Diceritakan, tubuh Mahameru yang berat jatuh berdebum menjadi Gunung Semeru. Sementara puncaknya dijatuhkan di selatan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur dan akhirnya menjelma menjadi Gunung Penangggungan.

Dalam legenda Jawa kuno, gunung ini juga dikenal sebagai Gunung Pawitra atau gunung suci sebagaimana diceritakan dalam naskah Tantu Pangelaran pada 1635 Masehi.

Bagi para peneliti, gunung ini ibarat laboratorium arkeologi. Banyak situs purbakala di sana. Diidentifikasi ada sebanyak 123 situs purbakala di sana.

Wujud situsndash;situs tersebut mulai dari punden berundak, candi, petirtaan atau kolam pemandian kerajaan hingga goa pertapaan. Situsndash;situs itu berdiri berurutan mulai dari kaki hingga pinggang gunung sebelum puncak.

Seperti yang tengah diidentifikasi oleh Tim Ekspedisi Penanggungan dari Universitas Surabaya (Ubaya) sejak 2012 silam. Diprediksi, masih banyak situs-situs purbakala yang belum ditemukan di lereng gunung tersebut.

Anggota Tim Ekspedisi Penanggungan Ubaya Kusworo Rahardyan mengatakan, penelitian tentang situs-situs di gunung ini sebenarnya sudah dilakukan sejak era kolonialisme Belanda.

‘Keyakinan kami, di Gunung Penanggungan ini masih banyak situs purbakala peninggalan berbagai kerajaan yang masih belum ditemukan,’ kata Kusworo Rahardyan di Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (3/6/2015).

Sumber: news.liputan6.com