Dapat Berkomunikasi Tanpa Membayar fadjar March 3, 2007

Dapat Berkomunikasi Tanpa Membayar

Komputer menjadi kebutuhan pokok teknologi saat ini. Namun biaya untuk mengoperasikannya juga tidak murah. Untuk itulah, Ubaya memperkenalkan salah satu solusi untuk permasalahan tersebut. Pada 6 Februari 2007 lalu, diadakan seminar Open Document dan Software Bebas di Auditorium Pascasarjana Ubaya. Acara ini dibuka oleh Drs ec Wibisono Hardjopranoto MS, rektor Ubaya. “Saya berharap dengan adanya alternatif baru ini kita bisa menghemat secara finansial,” ujarnya.

Dalam seminar yang dihadiri oleh karyawan Ubaya dari berbagai biro dan fakultas ini, diperkenalkan Sistem Operasi (SO) Linux. SO ini merupakan software bebas yang jika kita memiliki, menyimpan, dan mengembang tanpa membayar merupakan hal yang legal. “Tentunya ini sangat menguntungkan dan kita tidak melanggar hukum,” ujar Onno W. Purbo, pembicara seminar dan pakar IT.

Walaupun ada sedikit perbedaan cara penggunaan, nama software, dan tipe file SO tidak kalah dari Windows. “Banyak kelebihan yang dimiliki Linux, salah satunya virusnya hampir tidak ada,” kata salah satu pencetus internet di Indonesia ini. Saat ini Ubaya telah mengembangkan SO yang diberi nama Ubuntu dan Buaya.

Tentu dengan adanya SO alternatif ini diharapkan Ubaya akan tidak tergantung dengan Windows yang lisensinya mahal. Untuk diketahui Ubaya membayar US$ 50,000 untuk menyewa lisensi Microsoft. Dengan begitu seluruh hal yang berbau Ubaya legal dalam penggunaan software Microsoft. Namun untuk langkah ke depan Ubaya masih akan menggunakan open source dan Windows secara berdampingan.

Selain itu di seminar ini, Onno juga sedikit memperkenalkan teknologi Inheren yang akan digunakan Ubaya dalam waktu dekat. Teknologi ini memungkinkan Ubaya untuk memiliki server telepon dengan nomor yang dibuat sendiri. “Dengan teknologi tersebut karyawan Ubaya dapat berkomunikasi tanpa harus membayar,” jelas Onno.