12 PTS Berkolaborasi Tangani Covid-19 hayuning July 20, 2020

12 PTS Berkolaborasi Tangani Covid-19

Foto: Dokumentasi Humas Ubaya
SURABAYA – Perguruan tinggi swasta (PTS) berpartisipasi dalam percepatan penanganan Covid-19. Kemarin (13/7) 12 rektor perguruan tinggi swasta (PTS) di bawah naungan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah VII Komisariat I Surabaya Raya-Madura berkumpul di gedung perpustakaan Universitas Surabaya (Ubaya). Mereka membahas sinergi antar PTS. Salah satunya pendampingan mahasiswa terhadap lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.
Dalam pertemuan tersebut, 12 rektor PTS saling bertukar pikiran dalam upaya mempercepat penanganan Covid-19 di Jawa Timur dengan melibatkan kampus. Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Emil Dardak ikut hadir dalam pertemuan tersebut. ‘Selain silaturahmi, PTS ini ikut bekerja dalam penanganan Covid-19,’ kata Emil.
Wagub menuturkan, APTISI Komisariat I Surabaya Raya dan Madura menyumbangkan ide dan menindaklanjutinya menjadi konkret. ‘Agar dapat menggerakkan kesadaran masyarakat untuk lebih efektif lagi,’ tuturnya.
Harapannya, satu kampung tangguh akan diikuti satu mahasiswa. Nanti disinkronkan ke 5.700 RW di Surabaya Raya sebagai tahap awal. Yakni, Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo. ‘Di kabupaten/kota lain di Jatim juga akan diberlakukan seperti ini. Namun, tiga wilayah ini menjadi tahap awal karena zona khusus dan harus jalan dulu. Bagaimana kita memetakan kehadiran mahasiswa nanti,’ ujarnya.
Selain itu, aksi yang dilakukan mahasiswa harus terkoordinasi dengan baik. Informasinya harus terlapor ke gugus tugas Covid-19 Jatim sehingga ada validasi data yang seimbang. ‘Perguruan tinggi adalah teladan. Mahasiswa perlu berperan aktif. Apalagi dalam konteks KKN (kuliah kerja nyata), salah satunya tentang empati terhadap yang terjadi di sekitarnya,’ jelasnya.
Emil menambahkan, jangan sampai mahasiswa tidak mengenal lingkungannya sendiri. Karena itu, empati generasi muda harus dibangun terhadap lingkungan tempat tinggal-nya. ‘Bentuknya ada dua level. Ada perguruan tinggi yang terkait kesehatan. Ada juga kampus di luar kesehatan. Terdapat banyak peran yang bisa diambil kampus,’ katanya.
Yang termpenting, apa pun peran yang diambil, tidak beresiko terhadap mahasiswanya sendiri. Jadi, mereka fokus pada domisili masing-masing.
Sementara itu, Rektor Ubaya Benny Lianto mengatakan bahwa hampir semua PTS sudah berperan dalam menangani Covid-19. Bentuknya bermacam-macam. Pertemuan tersebut bertujuan untuk meynatukan gerakan agar lebih masif lagi. Tentu, memiliki dampak yang lebih besar. ‘Kalau dikerjakan sendiri-sendiri memang ada impact, tetapi kecil. Kalau dikerjakan secara sistematis dan melibatkan semua pihak, khususnya pemerintah, peran PT akan lebih terasa,’ tuturnya. (ayu/c15/dio).
Sumber: JawaPos, 14 Juli 2020