Program Doktor Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) kembali menggelar sidang ujian terbuka pada Kamis (19/06) siang di Gedung Serbaguna Perpustakaan lantai 5, Kampus Ubaya Tenggilis. Sidang ini menguji mahasiswa angkatan tahun 2022 Program Studi Doktor Fakultas Psikologi Ubaya, Stefani Virlia, M.Psi., Psikolog dengan disertasi bertajuk “Model Harga Diri Remaja Korban Perundungan: Peran Pengalaman Perundungan, Fungsi Keluarga, Iklim Sekolah dengan Resiliensi sebagai Mediator”.
Stefani, selaku promovenda mengatakan penelitiannya berfokus pada perkembangan remaja, terutama saat remaja membentuk identitas diri. Ia menemukan pentingnya faktor protektif yang bersumber dari lingkungan sekitar individu, yaitu fungsi keluarga dan iklim sekolah. “Keluarga yang dekat dengan anak akan memberikan rasa aman dan layak untuk dicintai. Ditambah dukungan dari eksternal, yaitu lingkungan belajar di sekolah,” papar Ketua Program Studi Psikologi Universitas Ciputra Surabaya itu.
Berdasarkan hasil penelitian yang melibatkan 1.274 remaja Surabaya itu, ia menemukan bahwa pengalaman perundungan memiliki pengaruh negatif secara langsung terhadap harga diri remaja yang menjadi korban. “Artinya, sekecil apapun bentuk perundungan akan semakin mengikis harga diri korban,” bubuhnya.
Atas kontribusinya pada bidang psikologi di bidang remaja, disertasi promovenda dinyatakan diterima. Ia resmi dinyatakan lulus sebagai doktor ke-11 Prodi Doktor Psikologi Ubaya. Petrayuna juga meraih predikat Summa Cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95 selama masa studi enam semester. (sha)
