Tasya Kamila Hadir di MOB Ubaya Sambut Maharu 2021/2022 samueldim September 23, 2021

Tasya Kamila Hadir di MOB Ubaya Sambut Maharu 2021/2022

SURABAYA ndash; Universitas Surabaya (UBAYA) menghadirkan aktris sekaligus duta lingkungan hidup, Tasya Kamila pada rangkaian kegiatan masa orientasi bersama (MOB) mahasiswa baru (maharu) tahun akademik 2021/2022. Kegiatan MOB 2021 digelar secara virtual dengan mengusung tema “Metamorphosis: How To Adapt and Adopt in Era of Transformation”. Setelah mengikuti MOB Universitas selama tiga hari mulai dari 27-29 Juli, maharu melanjutkan kegiatan MOB yang diselenggarakan oleh fakultas masing-masing.
Ketua Panitia MOB 2021, Yulanda Antonius, S.Si., M.Sc. mengatakan jika MOB merupakan kegiatan yang dilakukan setiap tahun untuk menyambut dan mempersiapkan mahasiswa dalam memasuki dunia baru yakni dunia perkuliahan demi meraih masa depan. Kegiatan MOB 2021 juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berkolaborasi dan mengenal satu sama lain.
“Gunakanlah momen awal perkuliahan ini sebagai new start untuk berproses, baik dalam hal softskill maupun hardskill. Kampus mendukung penuh kemerdekaan mahasiswa dalam berproses, salah satunya yakni melalui program MBKM. Jadi, mari kita manfaatkan dengan baik sehingga kita nantinya mampu berkembang menjadi kupu-kupu yang indah sesuai dengan semangat MOB 2021 yaitu Kita Brahmari Nyaya,” ucap Dosen Fakultas Teknobiologi UBAYA, Kamis (5/8/2021).
Tema MOB tahun ini diambil dari filosofi kupu-kupu yaitu metamorfosis. Melalui tema yang diusung, UBAYA berharap maharu tetap bersemangat dan tidak kehilangan tujuan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru di era disrupsi. UBAYA juga membuat tagline yaitu Kita Brahmari Nyaya yang berarti kita akan menjadi apa yang kita fokuskan.
Pada kegiatan MOB 2021 ini, maharu tidak hanya diajak mengenal lebih dekat kampus UBAYA tetapi juga mengetahui kurikulum pembelajaran dan program MBKM yang ada di UBAYA. Maharu juga berkesempatan mendengar sambutan Nadiem Makarim selaku Menteri Kemendikbud Ristek melalui cuplikan video saat sesi kegiatan MOB hari kedua yaitu “Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Purpose Drive Learning”.
“Menjadi mahasiswa tidak sama dengan kenaikan jenjang sekolah. Menjadi mahasiswa berarti kalian memiliki kemerdekaan yang lebih luas untuk menentukan arah masa depan,” ujar Nadiem.
Nadiem berpesan kepada maharu untuk memanfaatkan waktu kuliah sebaik mungkin dengan mengenal diri sendiri, membangun jembatan untuk meraih mimpi, dan berkontribusi untuk negeri. “Saya percaya kemerdekaan adalah napas pemuda, napas mahasiswa, para generasi penerus bangsa! Oleh karena itu, mari bergerak serentak untuk mewujudkan merdeka belajar,” terangnya.
Selain materi seputar dunia perkuliahan dan pengenalan kampus, maharu juga mendapat wawasan, motivasi, serta tips bagaimana cara mempersiapkan diri untuk menghadapi transformasi dari narasumber spesial MOB 2021 yaitu Tasya Kamila. Aktris Indonesia dengan segudang prestasi tersebut membawakan materi mengenai “Strategies To Prepare Yourself For A Transformation”.
Tasya Kamila menyampaikan bahwa dalam kehidupan pasti terjadi perubahan-perubahan yang bisa berasal dari diri sendiri atau diluar kendali manusia. Menurutnya, hal itu memunculkan pilihan kepada pribadi masing-masing apakah akan beradaptasi dengan mengikuti perubahan tersebut atau menolak perubahan dengan berdiam diri saja.
“Cara terbaik dalam menghadapi perubahan adalah memiliki persiapan, sehingga kita bisa menghadapi perubahan tersebut dengan mindset yang positif serta memanfaatkan berbagai kesempatan yang datang dengan perubahan tersebut untuk berkembang,” ungkap Tasya.
Tasya yang didaulat sebagai Duta Lingkungan Hidup dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia ini menjelaskan bahwa ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan. Cara pertama adalah menuliskan apa saja dampak yang akan terjadi dengan adanya perubahan tersebut, terutama dampak positif atau manfaat yang bisa dituai. Setelah mengidentifikasi dampaknya, mulai membuat rencana apa yang ingin dilakukan dengan memanfaatkan potensi, network dan resources supaya bisa keep up with the changes, terus berkarya dan tetap produktif.
“Biasanya yang namanya perubahan itu tidak nyaman dan memang menakutkan. Tetapi kalau terus berada di zona nyaman maka kita tidak bisa berkembang, tidak tahu seberapa besar kemampuan atau seberapa tangguh kita. Lakukan hal-hal yang bisa membawa dampak baik, bukan hanya untuk diri sendiri tetapi untuk lingkungan sekitar. Kalau kita membahas stepping out of your comfort zone, jangan ragu untuk mencoba hal baru. Do your best in everything that you do,” pungkas alumnus Columbia University, New York dan penerima beasiswa S2 LPDP.
Sumber: Kempalan.com